Masyarakat Adat Wae Sano Dukung Proyek Geothermal, Tegaskan Tak Ada Konflik Horizontal

- 27 Januari 2022, 15:45 WIB
Masyarakat adat Wae Sano bersama pemerintah dan tokoh agama usai Lonto Leo di Kantor Desa Wae Sano.
Masyarakat adat Wae Sano bersama pemerintah dan tokoh agama usai Lonto Leo di Kantor Desa Wae Sano. /Labuan Bajo Terkini/HO-PT Geo Dipa Energi

"Khusus soal penyerapan tenaga kerja lokal, tentu tidak bisa juga dipaksakan, kalau tidak punya kompetensi. Tapi warga Nunang jangan sampai menjadi penonton abadi. Jangan juga selamanya menjadi pekerja kasar," tegas Aleksander Lambut.

"Berikan anak-anak kami beasiswa untuk memperkuat SDM lokal. Karena kami sudah punya SDA, tetapi SDM kami belum apa-apa," imbuhnya.

Ia pun meminta agar proyek ini segera dilaksanakan. Apalagi faktanya, menurut dia, tidak ada konflik horizontal di Wae Sano karena rencana kehadiran proyek panas bumi ini.

"Jangan ditunda lagi. Karena di sini tidak ada pro dan kontra. Hanya cara penyampaian pikiran kami yang berbeda kepada pemerintah dan perusahaan. Sekali lagi, tidak ada istilah konflik horizontal di sini!" ujar Aleksander Lambut

Baca Juga: Thailand Izinkan Warga Tanam Ganja, Hanya Digunakan untuk Tujuan Medis

Ia bahkan menyesalkan pihak-pihak yang lebih banyak meributkan hal ini di luar. Apalagi ada yang hanya secara khusus menjejali kepala masyarakat dengan dampak buruk kehadiran proyek ini.

"Kalau para aktivis mau membawa kebaikan, mengapa mereka hanya bertemu kelompok tertentu? Saya mau, apa baik dan buruknya, semuanya dibicarakan. Kalau memang ada yang buruk, bagaimana caranya diminimalisir. Berikan pikiran yang positif kepada masyarakat. Karena apapun itu, tidak ada yang sempurna. Pasti saja ada dampaknya," tegas Aleksander Lambut.

Ia bahkan memastikan, kehadiran proyek geothermal Wae Sano akan membawa dampak positif bagi masa depan daerah itu, termasuk di sektor pariwisata.

Baca Juga: Partai Golkar Usulkan Masa Kampanye Pemilu 2024 Maksimal 90 Hari

"Dengan kehadiran geothermal, pasti akan membawa dampak positif bagi masyarakat, termasuk pariwisata. Tentu bukan untuk kami, bukan untuk Tu'a Golo, karena kami sudah tua. Apa yang saya omong, untuk anak-anak kami, adik-adik kami di Nunang ini," tutur Aleksander Lambut.

Halaman:

Editor: Marianus Susanto Edison


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x