LABUAN BAJO TERKINI - Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan membuat tingkat pengangguran cukup tinggi karena banyak perusahaan yang memilih mengurangi jumlah karyawan. Bahkan ada yang menutup usahanya.
Gelombang pengangguran ini semakin menjadi-jadi, mengingat pemerintah mengambil langkah meniadakan tenaga honorer pada tahun 2023. Bahkan pemerintah untuk sementara juga tidak melaksanakan Seleksi CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil).
Boleh jadi, jutaan orang yang selama ini menjadi tenaga kontrak di daerah-daerah di Indonesia akan menjadi pengangguran baru.
Demikian disampaikan Stefanus Gandi, Direktur Stefanus Gandi Institut (SGI), dalam Seminar "Peluang Kerja di Era Ekonomi Digital" di Aula Missio Unika St Paulus Ruteng, Rabu 19 Januari 2022.
Baca Juga: Segera Daftar! UPTD BLK Disnakertranskop UKM Manggarai Barat Gelar Pelatihan Berbasis Kompetensi
Ancaman ledakan pengangguran ini, menurut pengusaha muda asal Lembor itu, harus diantisipasi lebih dini, khususnya oleh para mahasiswa, termasuk pula pelajar.
"Pandemi Covid-19 yang panjang hingga keputusan pemerintah meniadakan tenaga honorer, tentu akan berdampak pada tingginya angka pengangguran ke depan," kata Stefanus Gandi.
"Karena itu, mahasiswa semestinya harus bisa mempersiapkan diri sejak dini, misalnya dengan memaksimalkan perkembangan teknologi saat ini," imbuh Branch Director NTT 1 Politician Academy itu.
Baca Juga: Pemerintah Hapus Tenaga Honorer, Tjahjo Kumolo: Yang Masih Merekrut Akan Dikenakan Sanksi
Menurut dia, di tengah laju pesat teknologi saat ini, pilihan paling tepat bagi kaum muda adalah menjadi entrepreneur.