Network
LABUAN BAJO TERKINI - Sektor pertanian sangat menjanjikan. Sayangnya, potensi sektor primer ini semakin terpinggirkan.
"Pemerintah jarang sekali memberikan perhatian lebih terhadap sektor pertanian," kata pengusaha muda, Stefanus Gandi, di Labuan Bajo, Minggu 12 Desember 2021, saat ditemui usai tampil sebagai salah satu pemantik diskusi dalam forum Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Forum Komunikasi Alumni Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (Forkoma PMKRI) NTT.
Sebagai bukti, imbuhnya, hampir semua daerah di Indonesia termasuk di NTT yang mayoritas penduduknya adalah petani, alokasi anggaran untuk sektor pertanian sangat minim.
"Ini ironi. Persentase masyarakat yang menekuni profesi pertanian mungkin mencapai 80 persen, tetapi alokasi anggaran sangat minim dari pemerintah," ujar Branch Director Politician Academy NTT 1 itu.
Baca Juga: Stefanus Gandi Berbagi Tips Memulai Usaha dengan Alumni PMKRI, Modal Utama Bukan Uang
Kondisi tersebut, lanjut Stefanus Gandi, membawa banyak dampak ikutan. Seperti alih fungsi lahan produktif, produksi menurun, hingga rendahnya minat masyarakat bertani.
"Ini bahaya. Kalau sektor pertanian semakin terpinggirkan, maka akan ada begitu banyak dampak ikutannya," tegas Stefanus Gandi, yang juga Direktur Indojet Aviasi dan Nasional ini.
Ia pun mengajak para alumni PMKRI yang tergabung dalam wadah Forkoma PMKRI NTT, untuk bersama-sama membedah bagaimana caranya agar sektor pertanian semakin berkembang.
Baca Juga: Baru Dua Bulan Diresmikan Presiden Jokowi, Proyek KSPN Senilai Rp24 M di Labuan Bajo Mulai Rusak
Stefanus Gandi sendiri, mencoba dengan caranya menghadirkan media khusus yang mengupas masalah pertanian.
