Perkuat Literasi Bencana, BNPB Putar Sandiwara 'Bunga-Bunga Cinta' di 78 Radio Lokal

- 26 November 2021, 19:56 WIB
Talkshow di Radio Manggarai FM, terkait pemutaran sandiwara radio 'Bunga-Bunga Cinta'.
Talkshow di Radio Manggarai FM, terkait pemutaran sandiwara radio 'Bunga-Bunga Cinta'. /Labuan Bajo Terkini/ Dok BNPB

LABUAN BAJO TERKINI - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Bidang Komunikasi Kebencanaan, Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan terus melakukan penguatan edukasi, sosialisasi dan literasi bencana kepada masyarakat.

Salah satunya dengan memutar sandiwara radio dengan judul “Bunga-Bunga Cinta” di 78 radio lokal di kabupaten dan kota di Indonesia, dengan 25 episode berdurasi 30 menit sejak Jumat 5 November hingga Senin 29 November 2021.

"Naskah sandiwara radio yang ditulis oleh Agus Noor ini menceritakan kisah cinta kehidupan mahasiswa dan mengambil latar kejadian yakni saat meletusnya Gunung Merapi, di Jawa Tengah, tahun 2010 silam," jelas Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, PhD, dalam keterangan resminya yang diterima Labuan Bajo Terkini, Jumat 26 November 2021.

Baca Juga: Ironi Ketang di Manggarai: Dulu Sentra Produksi Jeruk, Kini Malah Menjual Jeruk dari Bajawa

Dalam drama mini seri itu, menurut dia, literasi kebencanaan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam alur cerita melalui dialog antar tokoh yang secara tidak langsung menjelaskan tentang bagaimana tanda-tanda fenomena alam yang dapat berpotensi menjadi bencana.

"Di samping itu, dalam sandiwara radio ini juga dijelaskan tentang bagaimana upaya mitigasi dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, yang disisipkan melalui dialog antar tokohnya," papar Abdul Muhari.

BNPB, lanjut dia, sengaja memilih media radio sebagai corong diseminasi literasi kebencanaan, karena radio memiliki segmen dan konsumen tersendiri di tengah masyarakat.

Baca Juga: Jelajah Komodo Telah Dimulai, Pesepeda Kunjungi Beberapa Destinasi di Flores Barat

Media radio juga memiliki eksistensi yang sampai saat ini masih dapat bertahan dan mampu bersaing dengan bertumbuhnya ragam media informasi yang lain serta menjangkau lebih banyak masyarakat hingga ke penjuru daerah, yang mungkin tidak dapat dicapai media lainnya.

"Bentuk sinergi antara BNPB, BPBD, media radio dan masyarakat ini sekaligus menjadi wujud implementasi dari optimalisasi unsur ‘pentaheliks’ dalam penanggulangan bencana," ujarnya.

Halaman:

Editor: Marianus Susanto Edison


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x