Politician Academy Sebut Lima Alasan Mayoritas Petahana di NTT Tumbang

- 25 November 2021, 07:04 WIB
Bonggas Adhi Chandra, pendiri Lembaga Konsultan Politik Nasional Politician Academy, saat memaparkan materi dalam Diskusi Politik Politician Academy di Hall Spring Hill Ruteng, Kamis 24 November 2021.
Bonggas Adhi Chandra, pendiri Lembaga Konsultan Politik Nasional Politician Academy, saat memaparkan materi dalam Diskusi Politik Politician Academy di Hall Spring Hill Ruteng, Kamis 24 November 2021. /Labuan Bajo Terkini/ Marianus Susanto Edison

Dalam analisis Politician Academy, demikian Bonggas Adhi Chandra, ada lima (5) faktor utama yang membuat para petahana di NTT gagal dalam kontestasi politik.

Baca Juga: PAN Manggarai Barat Targetkan Usung Kader Pada Pilkada 2024

Pertama, petahana tidak mampu menjalankan janji kampanye. Kedua, petahana gagal membawa kemajuan bagi daerah.

"Ada banyak indikator majunya satu daerah. Seperti pertumbuhan ekonomi, angka kemiskinan, tingkat pengangguran dan IPM. Bisa jadi indikator tersebut rata-rata di bawah, sehingga membuat kepercayaan pemilih kepada petahana menjadi turun," paparnya.

Ketiga, petahana tidak pandai mengkomunikasikan pencapaian selama periode kepemimpinan.

Baca Juga: Armand Maulana: Labuan Bajo Keren, Tak Usah Jauh-jauh ke Luar Negeri

"Bisa juga petahana gagal, padahal ada kemajuan dan perbaikan. Mereka gagal karena tidak bagus mengomunikasikan kemajuannya dengan masyarakat. Masyarakat jadi tidak tahu ada kemajuan. Jadi di sini, manajemen komunikasinya penting sekali," tegas Doktor lulusan University of Queensland, Australia ini.

Keempat, penantang atau kompetitor lebih menarik. Kelima, rakyat NTT sudah cerdas dalam memilih pemimpin.

"Salah satu ciri masyarakat yang cerdas dalam memimpin, kalau petahana gagal membawa perubahan, ya say good bye, tinggalkan," pungkas Bonggas Adhi Chandra.***

Halaman:

Editor: Marianus Susanto Edison


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x