Julie Laiskodat Dukung Rencana Keuskupan Ruteng Kembangkan Agrowisata Kopi Arabika

- 28 November 2021, 18:14 WIB
Anggota DPR RI Julie Laiskodat ke Cindera Mata dari Petani Kopi  di Lamba Leda Selatan
Anggota DPR RI Julie Laiskodat ke Cindera Mata dari Petani Kopi di Lamba Leda Selatan /Elvis/PRMN



LABUAN BAJO TERKINI- Lahan pertanian milik Keuskupan Ruteng, di Mano Kecamatan Lamba Leda Selatan akan dikembangkan menjadi objek agro wisata Kopi Arabika.

Letak lahan ini sangat strategis karena berada tepat di pinggir jalan trans Flores. Saat ini pada kawasan tersebut tengah ada penanaman kopi jenis arabika dengan jumlah yang banyak.

Rencana keuskupan Ruteng ini mendapat dukungan dari Anggota DPR RI asal Dapil NTT 1, Julie Sutrisno Laiskodat.

Salah satu bentuk dukungan istri Gubernur NTT tersebut dilakukan dengan memperjuangkan pengadaan bibit kopi arabika di Kementerian Pertanian untuk selanjutnya ditanam di lahan milik keuskupan Ruteng tersebut.

Baca Juga: Para Guru di Lamba Leda Timur Implementasikan Pembelajaran Bernuansa Literasi Bersama WVI

Setelah mendatangkan bibit, Anggota Komisi IV DPR RI itu juga menghadiri giat penanaman simbolis kopi arabika di Mano, Minggu 28 November 2021.

Usai giat penanaman simbolis, kepada awak media Julie menyampaikan, agrowisata kopi yang akan dikembangkan keuskupan Ruteng selaras dengan komitmen NTT,Viktor Bungtilu Laiskodat yang mendorong pengembangan sektor pariwisata.

"Saya mendukung program pa Gubernur yang namanya wisata termasuk agrowisata kopi. Saya berharap agrowisata dengan alam yang luas dan indah dan wisatawan bisa datang langsung memetik dan memilih langsung kopi dan bisa melihat langsung prosesnya sampai pengemasan,"kata ketua Dekranasda NTT itu.

Di kawasan agrowisata ini,lanjutnya, harus dibangun tempat peristirahatan yang lengkap dengan kafetaria sehingga wisatawan yang melintas di wilayah itu bisa singgah menikmati kopi manggarai langsung di alamnya.

Baca Juga: Perkuat Literasi Politik, Julie Laiskodat Apresiasi Kehadiran Politician Academy di NTT

"Sehingga mereka (wisatawan) saat pulang bisa beli ole-ole kopi Manggarai yang sudah tersedia dalam bentuk kemasan,"jelasnya.

Lebih Jauh dia menyampaikan, kualitas dan produksi kopi di Manggarai kedepan sangat bergantung pada semangat atau etos kerja petani.

Menurut dia, saat ini etos kerja petani kopi masih rendah sehingga berdampak pada produktivitas kopi yang rendah. Selain itu, konsep petani di Manggarai saat ini masih merawat tradisi dengan pola tanam kopi yang dinmpur dengan tanaman lain hingga menghasilkan hutan kopi bukan kebun kopi.

Sementara itu, Bupati Manggarai Timur Agas Andreas menyampaikan, konsep pengembangan kawasan agrowisata di lahan milik Keuskupan Ruteng di Mano akan didukung penuh oleh Pemkab Matim.

Baca Juga: Perkuat Literasi Bencana, BNPB Putar Sandiwara 'Bunga-Bunga Cinta' di 78 Radio Lokal

Menurut dia, agrowisata Kopi menjadi jualan wisata yang menarik di daerah itu. Sebagai bentuk dukungan pemkab Matim, dia mengaku pihaknya akan terlibat dalam pembangunan rest area di kawasan tersebut.

Meski demikian, pembangunan rest area itu tidak dilakukan dalam waktu dekat dan direncanakan akan dibangun pada tahun 2023 mendatang.

"Kita akan fokus bangun rest area di Danau Rana Mese dulu tahun depan. Disini nanti kita bangun tahun 2023, saat itu nanti kopi yang ditanam hari ini sudah mulai berbunga dan rest area akan kita bangun saat itu nanti,"kata Bupati Agas.

Pada kesempatan itu, Bupati Agas juga mengajak para hadirin untuk memberi donasi untuk pengembangan kawasan itu. Hadirin yang hadir seperti Para pengusaha di Ruteng, Kadin Matim, Bank NTT termasuk anggota DPR RI Julie laiskodat dan Bupati Agas memberikan donasi.

Donasi yang terkumpul lebih dari Rp. 100 juta dan akan diserahkan kepada pihak pengelolah kawasan itu.***

Editor: Silvester Yunani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x