Para Guru di Lamba Leda Timur Implementasikan Pembelajaran Bernuansa Literasi Bersama WVI

- 28 November 2021, 14:46 WIB
Seorang Guru sedang menjalankan praktek Pembelajaran Bernuansa Literasi
Seorang Guru sedang menjalankan praktek Pembelajaran Bernuansa Literasi /Elvis/PRMN


LABUAN BAJO TERKINI- Para Guru di Gugus Lawir, Kecamatan Lamba Leda Timur,Kabupaten Manggarai Timur, NTT mengimplementasikan praktik pembelajaran bernuansa Literasi di SDI Lawir,Sabtu 27 November 2021.

Kegiatan ini melibatkan puluhan guru dari 4 sekolah di Gugus tersebut diantaranya; SDI Lawir, SDK Lawir, SDI Dangka Para, dan SDI Golo Nderu.

Implementasi pembelajaran bernuansa literasi ini merupakan kelanjutan dari kegiatan sebelumnya berupa peningkatan kapastas guru melalui kegiatan Program Organisasi Penggerak (POP). Adapun POP ini adalah program Kemendikbud RI yang dilaksanakan Wahana Visi Indonesia (WVI) di Manggarai Timur.

Baca Juga: Togar Situmorang Siap Tarung di Pilgub DKI Jakarta, Usung 7 Program Prioritas

Beny Nanggol, Education Officer POP Wahana Visi Indonesia Wilayah Manggarai Timur mengatakan, pembelajaran bernuansa literasi yang dipraktikan oleh para guru di Gugus Lawir ini bertujuan meningkatkan keterampilan membaca peserta didik.

"Pembelajaran bermuatan literasi
ini tujuannya untuk meningkatkan keterampilan membaca pada anak, pembelajaran bermuatan literasi. Dalam pelaksanaannya, guru memasukan keterampilan membaca seperti; pengetahuan huruf, kesadaran fonemik, kelancaran membaca, kosa kata dan pemahaman bacaan dalam pembelajaran sesuai Tema pembelajaran yang dibawakan guru,"kata Benny.

Menurut Benny, para guru dalam menciptakan pembelajaran bernuansa literasi ini juga menggunakan permainan-permainan lokal yang memiliki kaitan dengan 5 keterampilan membaca.

"Permainan lokal manggarai yang digunakan guru biasa di mainkan anak sehari-hari. Guru memodifikasi permainan tersebut dengan memasukan materi yang berkaitan dengan 5 keterampilan membaca. Anak-anak terlihat aktif dan semangat mengikuti pembelajaran saat guru membuat pembelajaran bermuatan literasi dengan disandingkan permainan lokal anak manggarai,"jelas Benny.

Baca Juga: Kemenparekraf: Pandemi Covid-19 Ubah Tren Berwisata

Adapun permainan lokal dalam pembelajaran tersebut antara lain; main cina, cici banca, dan pompilang.

WVI Melakukan Pendampingan Berkelanjutan

Pembelajaran bernuansa Literasi ini telah digagas Wahana Visi Indonesia Area Program Mangggarai Raya sejak lama. Pada 2018 lalu, Wahana Visi melalui program Wahana Literasi ragam kegiatan telah digelar. Pelatihan para guru salah satunya.

Wily Marto, Guru SDN Wejang Nendong yang menjadi Master Teacher setelah mengikuti pelatihan bersama WVI mengaku, telah menimba banyak pengetahuan setelah mendapat pelatihan bersama lembaga tersebut.

"WVI sudah lama mendampingi Guru khusus yang berkaitan dengan literasi. Sejak 2018 saya mengikuti pelatihan bersama mereka di Ruteng dan Labuan Bajo. Kami mendapat pengetahuan seputar 5 keterampilan membaca,"kata Wily.

Baca Juga: Forkoma PMKRI Matim Sebut Rencana Pembelian Tiga Mobil Baru Pimpinan DPRD Tidak Populis

Alumnus PGSD Unika St. Paulus Ruteng ini mengaku, sebelum mendapat pelatihan dari WVI, dia mengalami kewalahan dalam memperbaiki kemampuan literasi anak karena keterbatasan metode dan strategi pembelajaran.

Melalui pelatihan ini dia mendapatkan banyak strategi baru dalam menciptakan pembelajaran bernuansa literasi.

"Sebelum ikut pelatihan bersama WVI, kemampuan anak-anak didik saya khususnya membaca dan mengenal huruf memang sangat susah.Dari pelatihan ini saya bisa menempatkan anak pada berbagai kategori seperti, level anak belum berkembang, anak berkembang dan anak dengan level menguasai melalui beberapa variabel-variabel pertanyaan,"jelas Wily.

"Saya rasakan banyak dampak positif pada anak didik saya. Yang saya dapatkan sekarang di sekolah saya, hampir semua anak mengenal dan membaca walalupun belum semuanya lancar,"imbuhnya.

Sementara itu, Pengawas Sekolah Kecamatan Lamba Leda Timur, Isfridus Daru mengatakan, peningkatan kapasitas Guru dan Implementasi pembelajaran bernuansa literasi harapannya bisa mengubah paradigma pembelajaran oleh guru itu sendiri.

"Para guru perlu didorong dengan paradigma baru dalam pembelajaran sehingga bisa berampak pada perbaikan kemampuan literasi peserta didik"kata Daru.

Dia juga mengharapkan, melalui pelatihan ini para guru kedepannya akan terbiasa dengan pembelajaran yang kreatif, inovatif dan berbasis digital.***

Editor: Silvester Yunani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x