LABUAN BAJO TERKINI - Kehadiran Lembaga Konsultan Politik Politician Academy di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mendapat sambutan dan apresiasi positif dari tokoh masyarakat hingga politisi di daerah kepulauan itu.
Apresiasi misalnya datang dari anggota Fraksi NasDem DPR RI Julie Sutrisno Laiskodat, yang berkesempatan hadir dalam Diskusi Publik "Trend dan Tantangan Pemilu Serentak 2024", yang diselenggarakan oleh Politician Academy Branch NTT 1 di Aula Jontom, Bajawa, Flores, NTT, Kamis 25 November 2021.
"Di sini melalui lembaga ini, saya baru mendengar banyak pengetahuan politik yang penting, termasuk tentang pentingnya literasi politik," kata Julie Laiskodat, dalam acara yang dihadiri oleh Pimpinan Daerah, DPRD, KPUD, Bawaslu, perwakilan tokoh masyarakat, politisi dan kaum milenial ini.
Baca Juga: Kemenparekraf: Pandemi Covid-19 Ubah Tren Berwisata
Istri Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat ini pun mengapresiasi kehadiran lembaga konsultan politik itu di NTT.
Julie Laiskodat berharap, Politician Academy terus memperkuat literasi politik, baik kepada para calon pemimpin maupun kepada masyarakat.
Sementara itu, Executive Director Politician Academy Bonggas Adhi Chandra yang tampil sebagai salah satu narasumber dalam diskusi publik ini, kembali mengupas fenomena menarik tumbangnya mayoritas petahana dalam kontestasi politik di NTT.
Baca Juga: Perkuat Literasi Bencana, BNPB Putar Sandiwara 'Bunga-Bunga Cinta' di 78 Radio Lokal
Dari data, kata dia, pada Pileg 2019 lalu hanya 25 orang dari total 65 anggota DPRD Provinsi NTT yang sukses mempertahankan kursinya. Sisanya tumbang.
Kondisi tak jauh berbeda di DPRD Kabupaten/ Kota di NTT. Persentase kemenangan legislator petahana di kabupaten dan kota rata-rata 45 persen, dengan paling kecil di Kabupaten Ende dan Malaka 36 persen serta tertinggi di Kabupaten Kupang 70 persen.