Stefanus Gandi Institut, Gaungkan Literasi Hingga Kewirausahaan Digital

19 Januari 2022, 17:11 WIB
Direktur Stefanus Gandi Institut, Stefanus Gandi. /Labuan Bajo Terkini/HO-SGI

LABUAN BAJO TERKINI - Di tengah kegelisahaan akan rendahnya literasi di Indonesia, belum lagi tantangan besar di tengah kemajuan teknologi, Stefanus Gandi Institut (SGI) mencoba hadir untuk menggaungkan literasi.

Sebagai langkah awal, SGI menggandeng Perennial Institute dalam menggemakan literasi sekaligus membumikan misi kemanusiaan di daratan Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), melalui kegiatan Safari Literasi SGI dan mitra, tanggal 14-27 Januari 2022.

Kegiatan dimulai dari Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat hingga Larantuka, Kabupaten Flores Timur dengan tajuk ‘Gemakan Literasi dan Kemanusiaan’ ini menyasar kelompok orang muda di sejumlah Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Perguruan Tinggi.

"Kegiatan ini berangkat dari kegelisahan umum tentang laju digitalisasi yang merambah banyak sektor kehidupan. Apalagi dampaknya sangat masif dan hampir lepas kendali," kata Direktur SGI, Stefanus Gandi, disela-sela safari ini.

Baca Juga: OTT di Langkat, KPK Amankan Beberapa Orang

Menurut dia, SGI dengan moto kepedulian pada kemanusiaan (caring for humanity) adalah sebuah lembaga kajian dan pengembangan sosial ekonomi yang peduli terhadap kepentingan masyarakat ekonomi lemah, khususnya bidang pertanian dan pemberdayaan.

Melalui kegiatan safari ini, lanjut dia, SGI berkomitmen untuk aktif dalam kegiatan sosialisasi kewirausahaan untuk membantu mengatasi permasalahan dan memperkenalkan produk komoditas pertanian.

Itu pula sebabnya, safari di Pulau Flores ini dibuat dalam bentuk seminar atau workshop. Targetnya, mendorong para pelajar agar dapat bermedia secara positif di tengah tantangan arus teknologi informasi digital saat ini dan ke depan.

“Sebagai lembaga sosial, Stefanus Gandi Institut dibentuk untuk mengidentifikasi persoalan-persoalan kemanusiaan yang tengah melanda masyarakat kita saat ini,” papar pengusaha muda asal Lembor yang telah lama berbisnis di Bali ini.

Baca Juga: Pemerintah Hapus Tenaga Honorer, Tjahjo Kumolo: Yang Masih Merekrut Akan Dikenakan Sanksi

Ia menyebut, perkembangan arus informasi digital yang masif di hampir semua sektor menjadi basis pergumulan sosial ekonomi masyarakat ke depan. Karena itu, literasi menjadi hal yang penting.

“Kita ingin supaya ada orang yang baik hati dan tergerak untuk membantu, sekecil apa pun, agar dampak informasi yang terus melaju sejalan dengan perkembangan teknologi digital ini dibarengi dengan kecakapan literasi khususnya di kalangan pelajar dan generasi muda,” tutur Stefanus Gandi.

Ini pula alasannya, isu penting yang diangkat dan dipresentasikan di SMA dan Perguruan Tinggi yang didatangi SGI dan mitra dalam safari kali ini, menohok pada persoalan kewirausahaan digital, khususnya kewirausahaan pertanian yang menjadi penopang ekonomi masyarakat Flores.

Dengan literasi, kata dia, produk-produk pertanian yang selama ini terus terjebak dalam lingkaran permainan dagang konvensional bisa beradaptasi dengan pangsa pasar baru yaitu pasar digital.

Baca Juga: Ketua Komisi V DPR: Instrumen Penggunaan Dana Desa Masih Lemah

"Akan banyak kemudahan yang bisa membantu petani atau pedagang kecil dalam memasarkan produk mereka di era digital ini," ujar Branch Director NTT 1 Politician Academy ini.

"Namun persoalannya adalah inisiatif untuk membantu mereka agar melek teknologi digital dalam genggaman mereka sendiri yang masih sangat kurang," imbuh Stefanus Gandi.

Saat ini, diakuinya penggunaan perangkat digital masih sebatas alat komunikasi semata. Masih minim sekali perangkat digital digunakan untuk hal-hal kreatif, misalnya memasarkan produk-produk pertanian secara digital.

Untuk itu, menurut dia, literasi digital ini ditujukan untuk memberikan pembelajaran awal kepada para siswa atau mahasiswa terkait bagaimana perangkat digital di tangan mereka dapat dipakai dalam konteks kewirausahaan dan menghasilkan informasi-informasi yang mendatangkan manfaat ekonomi.

Baca Juga: Gaga Muhammad Divonis Penjara 4,5 Tahun

Melalui SGI, Stefanus Gandi sendiri tidak hanya sebatas memberikan pencerahan keilmuan dan keterampilan. Tetapi juga turut mendanai kegiatan-kegiatan kreatif para siswa dalam mengembangkan media publikasi di sekolah-sekolah yang dikunjungi.

Literasi kewirausahaan dan pertanian oleh SGI bersama mitra termasuk Perennial Institut, diramu dalam kajian-kajian jurnalistik dan membantu generasi muda sedini mungkin, khususnya yang duduk di bangku SMA, agar bisa lebih kreatif dalam bermedia sosial.

"Harapan besarnya, para pelajar SMA bisa memanfaatkan media digital dalam genggaman mereka secara positif, kreatif dan bahkan mendatangkan manfaat ekonomi," tandas Stefanus Gandi.

“Karena itu, kita bantu mendanai media internal mereka di sekolah-sekolah yang kita datangi,” pungkasnya.***

Editor: Marianus Susanto Edison

Tags

Terkini

Terpopuler