Baca Juga: Dinikahi dengan Mahar Rp1 Miliar, Kasus Bupati Rudapaksa Pelayan Kafe Berujung Damai
Sudah 2 Minggu Tidak Masuk Sekolah
Masib menurut Jimmy, akibat kejadian ini KFD yang kini sudah SMA tidak pernah lagi ke sekolah selama 2 minggu terakhir. Meski demikian, korban sendiri diketahui masih memiliki keinginan untuk kembali mengikuti kegiatan belajar mengajar.
"Dia masih sangat ingin bersekolah lagi, bertemu dengan teman-teman sekelasnya. Teman-teman sekolah juga sangat mensupport dia untuk kembali bersekolah seperti biasa," ujarnya.
Atas apa yang dialami KFD, BP2KBP3A menganjurkan pihak keluarga melalui ibunya agar tidak menahan korban lebih lama di rumah agar dia kembali berkumpul dan bertemu teman-teman sekolahnya.
Meski demikian, karena faktor adat yang berlaku di lingkungan tempat KFD tinggal selama ini, ia kemungkinan meninggalkan tempat tinggal saat ini karena menjadi korban perbuatan tercela.
"Karena itu keluarga berencana memindahkan dia ke tempat lain untuk sementara waktu, Papua atau Makasar," ungkapnya.
Akan Dilakukan Pendampingan Psikologi
Dihubungi terpisah, Kepala DP2KBP3A Manggarai Timur, Jefrin Haryanto menyampaikan, korban KFD akan akan mendapatkan pendampingan Psikologi dengan menjalin kerja sama dengan Yayasan Mariamoe Peduli (YMP).
"BP2KBP3A akan memberikan pendampingan psikologi agar korban tidak mengalami Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) atau trauma jangka panjang," kata Jefrin.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa terjadi, BP2KBP3A akan terus menggencarkan kegiatan workshop ke beberapa komunitas termasuk ke sekolah-sekolah di Manggarai Timur. ***