ASF Kembali Meneror NTT, Pemkab Sikka Minta Peternak Lakukan Ini

- 26 Januari 2023, 07:48 WIB
ASF Kembali Meneror NTT, Pemkab Sikka Minta Peternak Lakukan Ini
ASF Kembali Meneror NTT, Pemkab Sikka Minta Peternak Lakukan Ini /Labuan Bajo Terkini/Pixabay

LABUAN BAJO TERKINI- African Swine Fever (ASF) atau virus flu babi Afrika kembali meneror semua wilayah di Nusa Tenggara Timur.

Beberapa wilayah telah melaporkan banyaknya kasus ternak babi mati secara mendadak akibat serangan penyakit ini.

Salah satu daerah yang dilaporkan telah terpapar ASF di NTT adalah Kabupaten Sikka.

Baca Juga: Banyak Kejadian Kapal Wisata Tenggelam, Wajah Pariwisata Labuan Bajo Tercoreng

Untuk mengantisipasi penularan ASF secara masif, Pemkab Sikka meminta peternak untuk melakukan tindakan preventif.

Salah satu langkah yang diambil Pemkab Sikka adalah dengan mengimbau peternak dan penjaga kandang untuk meningkatkan penerapan biosekuriti sebagai bentuk kewaspadaan terhadap penyebaran ASF.

"Sudah dua minggu para petugas kesehatan hewan melakukan edukasi dari kandang ke kandang. Laporan kami terima sudah ada tiga ekor ternak babi terkonfirmasi positif ASF dari tujuh ekor sampel yang diperiksa pada 16 ternak yang mati," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka Jemi Satriawan Sadipun, seperti dikutip Labuan Bajo Terkini dari ANTARA.

Setelah menerima  hasil positif ASF dari uji laboratorium di Balai Besar Veteriner Denpasar tersebut, Pemkab setempat mengambil tindakan pencegahan dini agar tidak terjadi kematian ternak babi secara massal seperti pada tahun sebelum.

Baca Juga: 122 Ribu Ekor Babi Mati Akibat ASF, Peternak di NTT Merugi Ratusan Miliar

Jemi mengatakan peningkatan kewaspadaan ini dilakukan agar kasus ASF tidak menyebar dan berdampak terhadap produksi, konsumsi daging, dan pendapatan petani peternak di wilayah itu.

Melalui surat imbauan Bupati Sikka, pemerintah daerah menegaskan para camat agar meneruskan informasi penerapan biosekuriti pada aktivitas ternak, yakni membersihkan kandang dan peralatan kandang secara rutin menggunakan cairan disinfektan.

Tak hanya pada kandang, penyemprotan disinfektan juga dilakukan pada kendaraan yang mengangkut ternak, baik sebelum atau sesudah pengangkutan.

Selanjutnya, masyarakat jugadiminta untuk memasak pakan ternak babi yang berasal dari makanan sisa maupun dari produk pertanian lain seperti dedak, rumput, ubi, kayu, dan kulit pisang sampai mendidih selama 30 menit.

Selanjutnya limbah daging babi atau air cuciannya dibuang di lubang yang disediakan khusus dan tidak diberikan pada babi atau dibuang sembarang ke lingkungan.

Bangkai babi juga wajib dikubur dan tidak boleh dibuang sembarangan ke sawah, kebun, hutan, jalanan, tempat sampah, dan laut yang berpotensi meningkatkan populasi lalat dan penyebaran oleh hewan pemakan bangkai lainnya.

Baca Juga: ASF Kembali Meresahkan Peternak di NTT, Lebih dari 200 Ekor Babi Dilaporkan Mati Mendadak

"Masyarakat tidak boleh memperjualbelikan ternak yang sakit dan tidak mengedarkan daging babi dari ternak yang sakit itu," kata Jemi menegaskan.

Para kepala desa dan lurah, katanya diminta segera mendata populasi ternak babi dan menyerahkan data tersebut ke Dinas Pertanian Kabupaten Sikka paling lambat 15 Februari 2023.

Terkait ASF yang terjadi di Kabupaten Sikka, kata Jemi, pihaknya telah mengikuti rapat koordinasi dengan Balai Pembibitan Ternak Unggul (BPTU) Denpasar yang memberikan bantuan ternak babi pada dua kelompok masyarakat di kabupaten tersebut. Dia menyebut kasus ASF terjadi pada ternak babi yang merupakan bantuan tersebut.

Total ternak babi bantuan untuk Kabupaten Sikka berjumlah 50 ekor dengan rincian Poktan Sahabat Tani Desa Egon Kecamatan Waigete sebanyak 25 ekor dan Poktan Kasih Ibu Kelurahan Nangameting Kecamatan Alok Timur sebanyak 25 ekor. kasus ASF terjadi pada ternak babi di Poktan Kasih Ibu Kelurahan Nangameting, Alok.

"Kami sudah rapat koordinasi dengan BPTU Denpasar dan perwakilan peternak yang dapat bantuan. Selain itu upaya dinas ya terus beri sosialisasi bagaimana peternak melakukan biosecurity," pungkasnya.***

Editor: Silvester Yunani

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x