LABUAN BAJO TERKINI- Kasus kematian ternak babi secara mendadak mulai meresahkan warga di beberapa daerah di Nusa Tenggara Timur.
Kematian ternak babi secara mendadak ini ditengarai disebabkan oleh African Swine Fever (ASF) atau flu babi Afrika.
Salah satu daerah yang mulai terpapar ASF tersebut adalah Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Baca Juga: 10 Tanda Berikut Jadi Penanda Perempuan Hamil, Termasuk Perubahan Pada Wajah
Sebagai upaya pencegahan, Dinas Peternakan Kabupaten Kupang, mengingatkan para peternak untuk menjaga kebersihan kandang Babi guna
"Pencegahan penularan virus ASF hanya dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kandang sehingga ternak Babi milik para peternak tetap sehat," kata Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Kupang melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan Kesmavet Pengolahan dan Pemasaran drh Yosep A Paulus seperti dikutip Labuan Bajo Terkini dari Antara.
Ia menjelaskan, kasus kematian ternak Babi secara sporadis terjadi di enam kecamatan di Kabupaten Kupang sejak satu kasus virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika ditemukan di daerah itu.
Kasus kematian Babi di Kabupaten Kupang hingga saat ini sudah mencapai 75 ekor yang diduga terinfeksi virus flu babi.
Baca Juga: 9 Pemkab di NTT ini Sudah Terapkan Transaksi Elektronik untuk Pembayaran Retda dan Pajak