Protes Penolakan Proyek Geothermal Wae Sano Terus Berlanjut, Warga Kembali Datangi Kantor Bupati

- 4 Maret 2022, 12:40 WIB
Warga Wae Sano saat tiba di Kantor Bupati Manggarai Barat
Warga Wae Sano saat tiba di Kantor Bupati Manggarai Barat /Labuan Bajo Terkini

LABUAN BAJO TERKINI- Proyek Panas bumi Wae Sano, Kecamatan Sano Nggoang, Manggarai Barat yang dikelola oleh PT. Geodipa Energy, sebagai perusahan berstatus special  mission vihicle, dibawa kementrian keuangan, kembali menuai protes keras masyarakat adat Wae Sano.

Aksi ini dilakukan setelah aksi-aksi warga bersama kelompok mahasiswa maupun NGO sebelumnya tidak menerima respon dari Pemkab Manggarai Barat

Aksi penolakan kali ini murni hanya dihadiri  warga Wae Sano. Aksi penolakan dilakukan lantaran pemetaan zona eksplorasi yang kelak akan di eksploitasi, dinilai akan sangat mengancam ruang hidup  masyarakat setempat.

Baca Juga: Tolak Proyek Geothermal PMKRI Sebut Warga Bukan 'Kelinci Percobaan', Berikut 3 Tuntutan Demonstran

Ancaman ruang hidup itu  terkait seluruh harmoni kehidupan mereka sebagai masyarakat adat wae Sano.

Frans Napang, Koordinator aksi yang juga proaktif menolak  proyek ini sejak awal mengatakan, proyek ini berpotensi mengancam ruang hidup mereka yang berada di sekitar lokasi proyek.

"Ruang hidup dimaksud sangat jelas, yaitu gendang one Lingko peang, compang dari, wae teku, uma duat. Kecuali pemerintah sakit kepala dalam arti tidak waras lagi maka pandangan ruang hidup itu menjadi absurd dan kabur, " kata Frans.

Lebih lanjut Frans menegaskan, dia bersama warga lain sudah sejak awal mengatakan penolakan terkait proyek ini. Selama kurang lebih empat tahun kata dia, pihaknya menolak tegas proyek paman bumi itu.

"Kami sudah berjuang berulang kali sejak tahun 2018, belum ada tanggapan serius atau perubahan sikap pengambil kebijakan. Sejauh ini malah menuduh sikap warga dengan tudingan kami hanya bisa "pokoknya tolak". Apakah mereka sengaja tak paham alasan kami soal ancaman ruang hidup tadi, itu yang kita rasa tidak masuk akal, " tegas Frans.

Frans juga menyebut pemerintah yang memaksa proyek tersebut terus berjalan sejauh ini hanya bisa menyampaikan "pokoknya proyek lanjut".

Baca Juga: Bupati Manggarai Barat: Masyarakat Wae Sano Sudah Setujui Proyek Geothermal, Tahapan Jalan Terus

"Sejauh ini pemaksaan kehendak oleh pemerintah itu dilakukan dengan cara masa bodoh  terhadap suara suara kami lalu berupaya menyerang kami dengan hasutan kecil seperti "pokoknya tolak dan sebagainya". sebaliknya, justru yang terjadi sebetulnya adalah perusahan dan pemerintah melibatkan warga dengan spirit pokoknya proyek ini lanjut tidak ada alasan untuk dibatalkan atau ditolak," tegasnya.

Warga masyarakat adat Wae Sano, tiba di Labuan Bajo pada Jumat, 04 Maret 2022, sekitar pukul 09.30.

Saat tiba di Labuan Bajo, mereka  langsung menuju Gereja paroki Roh Kudus labuan Bako untuk berdoa sebelum bergegas ke Kantor Bupati Manggarai Barat.

Dalam perjalanan menuju Kantor Bupati Mabar, para pendemo yang lengkap dengan pakaian adat Manggarai itu membunyikan alat musik tradisional berupa gong dan gendang. ***

Editor: Silvester Yunani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x