"Gagasan harga energi dua kali lipat sudah cukup untuk memicu resesi dengan sendirinya," imbuh David Malpass.
Di China, jelasnya, perlambatan pertumbuhan yang relatif tajam didasarkan pada pandemi Covid-19, inflasi, dan krisis real estat yang sudah ada sebelumnya yang dihadapi negara itu.
Bank Dunia bulan lalu telah memangkas perkiraan pertumbuhan globalnya untuk tahun 2022 hampir sebesar persentase poin penuh, menjadi 3,2 persen dari 4,1 persen, karena dampak dari invasi Rusia ke Ukraina.***