Memasuki Fase Transisi ke Endemi, Malaysia Akan Buka Perbatasan Negara

8 Maret 2022, 23:11 WIB
Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yaakob (tengah) dalam jumpa pers hibrid di Kuala Lumpur, Selasa 8 Maret 2022. /Antara/Agus Setiawan

LABUAN BAJO TERKINI - Pemerintah Malaysia membuat keputusan besar jelang memasuki fase transisi dari pandemi ke endemi di Negeri Jiran itu.

Pasalnya, pemerintah Malaysia akhirnya memutuskan membuka perbatasan negara pada Jumat 1 April 2022.

Keputusan tersebut diharapkan akan merevitalisasi perekonomian negara itu secara keseluruhan, khususnya industri pariwisata yang sangat terpengaruh akibat pandemi Covid-19.

Menurut Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yaakob, keputusan tersebut dibuat berdasarkan tiga hal mendasar.

Baca Juga: Penetapan Status Endemi, Satgas Penanganan Covid-19: Itu Kewenangan WHO

Pertama, dipandu oleh sains terbaru dan fakta yang relevan Covid-19. Kedua, membandingkan persyaratan pembukaan perbatasan di negara-negara lain.

Ketiga, memberikan kenyamanan kepada pelaku perjalanan (traveler) dan bukan mempersulit perjalanan mereka.

"Yang terpenting Malaysia sekarang menjadi tujuan yang terbuka dan dapat dikunjungi semua," kata Ismail Sabri Yaakob, dalam jumpa pers hibrid di Kuala Lumpur, Selasa 8 Maret 2022.

Baca Juga: TRK Leong Tanpa Fasilitas Memadai, Jauh dari Perhatian Pemerintah

Bersamaan dengan pembukaan kembali perbatasan negara tersebut, pemerintah Malaysia juga membuat beberapa persyaratan bagi pelaku perjalanan.

Warga Malaysia dengan dokumen perjalanan yang sah misalnya, dapat masuk dan meninggalkan negara itu seperti biasa. Mereka juga diizinkan pergi ke negara mana pun, yang juga membuka gerbang perbatasan untuk wisatawan asing.

Khusus warga negara asing dengan dokumen perjalanan yang valid, juga dapat melakukan pergerakan ke luar masuk Malaysia tanpa perlu mendaftar MyTravelPass yang akan dihapuskan.

Baca Juga: SETARA Institute: Menunda Pemilu 2024 Sama Dengan Membangkang Konstitusi

Wisatawan asing hanya perlu mengunduh dan mengaktifkan aplikasi MySejahtera dan melengkapi Formulir Pra-Keberangkatan melalui fungsi 'wisatawan' di MySejahtera.

Selanjutnya mempertimbangkan situasi penularan Covid-19, khususnya gelombang Omicron yang masih melanda Malaysia dan sebagian besar negara di dunia, ada beberapa prosedur yang harus diikuti baik oleh warga Malaysia maupun wisatawan asing.

"Bagi yang sudah mendapatkan vaksinasi lengkap misalnya, tidak perlu menjalani masa karantina dan hanya perlu melalui tes deteksi RT-PCR Covid-19 dua hari sebelum keberangkatan serta tes RTK-Ag (profesional) dalam waktu 24 jam setelah kedatangan," jelas Ismail Sabri Yaakob.

Untuk status vaksinasi lainnya, lanjut dia, misalnya tidak menerima vaksin karena alasan medis dan tidak menerima vaksinasi apapun, maka Menteri Kesehatan Malaysia akan merinci prosedurnya.

Baca Juga: Sukseskan Presidensi G20, Kemensetneg Kunjungi Kantor Redaksi Labuan Bajo Terkini

"Kementerian terkait juga akan menerbitkan daftar SOP pembukaan perbatasan negara secara lebih rinci dalam waktu dekat terutama dalam kaitannya dengan prosedur di Entrance Internasional (PMA) di darat dan laut," ujar Ismail Sabri Yaakob.

Ia juga menginformasikan bahwa untuk negara yang masih menutup gerbang perbatasan, warga masih bisa memanfaatkan metode Vaccinated Travel Lane (VTL) yang telah disepakati oleh pemerintah Malaysia dengan negara-negara yang terlibat.

"Seperti yang diketahui banyak orang, untuk saat ini VTL telah memanfaatkan Singapura sejak tahun lalu. Dalam waktu dekat, seperti yang saya umumkan baru-baru ini, VTL juga akan digunakan untuk mengimplementasikan pergerakan inbound dan outbound antara Malaysia-Thailand, Malaysia-Brunei dan Malaysia-Indonesia," tuturnya.

Ismail Sabri Yaakob pun mengharapkan masyarakat yang ingin memanfaatkan pembukaan perbatasan negara dapat melaksanakannya sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan demi keselamatan diri sendiri, masyarakat sekitar dan negara secara keseluruhan.***

Editor: Marianus Susanto Edison

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler