Network
LABUAN BAJO TERKINI- Gerak cepat penanganan stunting di Manggarai Timur mulai terasa di lapangan. DP2KBP3A Matim, bergerak cepat dengan dua kegiatan inisiatif GREBEK STUNTING dan CEK DAPUR MAMA.
Dalam kurun waktu dua minggu terakhir dua aksi ini langsung berjalan di beberapa desa di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Kota Komba, Kecamatan Borong dan Kecamatan Congkar. Tim Dinas P2KBP3A langsung turun ke lokus ibu hamil KEK. Proses ini sebagai pemodelan untuk segera direplikasi oleh petugas lini lapangan.
Kabid Keluarga Berencana DP2KBP3A Manggarai Timur , Irene Nau, S.AP, melalui Vikberta Sardis,S.KM dan Yohana Ngindang, Amd, Keb, menjelaskan bahwa tim bergerak cepat untuk mengrebek ibu hamil KEK hasil pengukuran bulan pebruari 2024.
Baca Juga: Agas Andreas Pinang Tarsi Syukur dengan Ritual Adat, Paket AKUR SAH!
" Setelah mendapatkan hasil pengukuran bulan pebruari, tim grebek stunting dan cek dapur mama langsung mendatangi ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronis. Grebeknya dengan melibatkan semua komponen di lapangan, seperti tenaga kesehatan, PLKB, pendamping keluarga dan pihak desa, "Jelas keduanya.
Setelah kita grebek, dilanjutkan kunjungan sampai ke dapur. Dari sana kita bisa menemukan banyak informasi penyebab ibu tersebut KEK. Misalnya di Kelurahan Tanah Rata, kami menemukan fakta terkait kondisi rumah yang tidak memenuhi syarat kenyamanan dan kesehatan, akses air minum dari air sumur yang terlalu dekat dengan wc. Kami juga menemukan keterbatasan peralatan masak, ketiadaan garam yodium dan penggunaan garam kasar, tidak ada sarana penyimpan air minum yang sudah dimasak.
Fakta lain justru terkait dengan kehamilan yang tidak diinginkan, sehingga tidak mau minum susu dan makan bergizi. Kondisi ibu dalam keadaan depresi, lalu istri yang mengalami kekerasan setiap hari dari suaminya sehingga stress dan tidak care dengan kehamilan dirinya.
Kadis DP2KBP3A Manggarai Timur, Jefrin Haryanto, MPsi, mengungkapkan bahwa banyak fakta yang bisa dipotret dengan inisiatif cek dapur mama.
" Cek dapur mama mengungkap sisi yang paling krusial sebagai faktor penyumbang KEK. Kondisi rumah, sanitasi, psikologis, perilaku, mindset, dan pengetahuan, adalah realitas yang dijumpai dalam pendekatan ini. Kita juga bisa melihat potensi yang bisa diakses Ibu Hamil KEK tapi belum dimanfaatkan, seperti lahan luas tapi tidak diatanami sayur, punya ayam tapi telurnya tidak dikonsumsi, hewan peliharaan babi yang justru sehat dan gemuk, "jelas Jefrin.
