Baca Juga: Para Kades di Matim Diajak untuk Ikut Terlibat Aktif Menangani Stunting
Dari 19 pejabat Dinkes Matim yang hadir, disepakati akan melakukan pendampingan terhadap 10 orang anak stunting.
Adapun pembagiannya adalah Kepala Dinas, Sekretaris dan para Kepala Bidang bertanggung jawab masing-masing 1 anak stunting.
Sementara dua orang Kepala seksi (Kasie) bertanggung jawab mendampingi satu anak stunting.
Sekretaris Dinkes Matim, Pranata Kristiani Agas saat dikonfirmasi perihal kegiatan ini mengatakan, upaya yang dilakukan Dinkes Matim diharapkan bisa menggerakkan pihak lain dalam menekan tingginya kasus stunting di Manggarai Timur ke depan.
"Kegiatan ini Diharapkan bisa menggugah semua orang untuk turut merasa atau ambil bagian dalam penanganan stunting yang merupakan sorotan Nasional dan juga di kabupaten kita, " kata Ani, sapaan akrab Kristiani.
Selain itu, program orang tua peduli stunting kata dia adalah salah satu upaya nyata untuk melestarikan kembali budaya gotong royong yang kian memudar.
Baca Juga: Insentif UKM Bukan untuk Gaji Nakes Sukarela, Ini Penjelasan Resmi Dinkes Manggarai Timur
"Melalui kegiatan seperti ini, kita juga harus membudayakan kembali budaya gotong royong yang mulai hilang, " ungkapnya.
Terkait bentuk konkret dari program orang tua peduli stunting oleh Dinkes Matim lanjut Ani, 10 orang anak yang akan menjadi anak asuh akan didampingi selama 30 hari ke depan.