Makna Perayaan Minggu Palma Bagi Umat Katolik

28 Maret 2021, 07:05 WIB
Paus Fransiskus Saat Minggu Palma di Vatikan Tahun 2020 lalu/Reuter /

 

LABUAN BAJO TERKINI- Minggu Palma bagi orang Katolik terjadi pada hari minggu sebelum memasuki pekan suci pada hari raya Paskah. Pada hari Minggu ini, seluruh umat membawa daun palem atau palma ke Gereja untuk diberkati.

Namun di era pandemi seperti ini, perayaan minggu palma biasanya berbeda dengan perayaan sebelum pandemi. Sebelum pandemi umat Katolik biasanya datang berbondong-bondong ke Gereja dengan membawa serta dengan daun palma. Saat pandemi tiba seremonial seperti ini sepertinya tak bisa digelar mengingat protokol kesehatan yang melarang orang menciptakan kerumunan.

Lantas Apa Makna Minggu Palma Bagi Umat Katolik?

Baca Juga: Petani Kopi Jahe Manggarai Akan Lakukan Studi Banding di Pulau Jawa

Minggu Palma bagi umat Katolik merupakan momen mengenang kembali perjalanan Yesus Kristus saat memasuki kota Yerusalem sebelum memasuki masa kesengsaraan dan disalibkan di bukit Golgota. Minggu Palma juga mengingatkan umat Katolik ketika Yesus dielu-eluhkan sebagai Raja saat memasuki kota Yerusalem.

Saat itu, umat mengeluk-elukan Yesus dengan daun palma di tangan.
Mengalasi jalan dengan daun palma adalah kebiasaan yang dilakukan bagi orang yang berkedudukan tinggi di zaman Yesus.

Di beberapa gereja, jemaat membentuk daun palem menjadi bentuk salib. Daun yang digunakan pun, tak hanya palem. Beberapa negara yang tak memiliki palem menggunakan tanaman lokal seperti bunga dan ranting pohon.

Yesus tiba di Yerusalem dengan mengendarai keledai, yang dianggap sangat simbolis dengan perdamaian, berbeda dengan kuda yang identik dengan perang.

Daun palem yang sudah diberkati saat Minggu Palma akan dibawa pulang untuk dipasang di rumah masing-masing sebagai tanda telah siap untuk memasuki Paskah.
Daun yang sudah kering kemudian dibakar dan digunakan untuk perayaan Rabu Abu pada tahun berikutnya.***

Editor: Silvester Yunani

Tags

Terkini

Terpopuler