Network
LABUAN BAJO TERKINI - Pemilu 2024 ditunda dan jalan terus. Ini adalah dua isu politik panas yang menggelinding sepekan terakhir.
Sejumlah pimpinan partai politik mengusulkan agar Pemilu 2024 ditunda dengan berbagai alasan. Di antaranya terkait pandemi Covid-19 hingga perang Rusia vs Ukraina. Kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi juga menjadi alasan penting lain.
Sementara beberapa partai politik lainnya berpandangan sebaliknya, Pemilu 2024 tetap dilaksanakan sesuai jadwal. Mereka bepegangan pada Konstitusi, yang mengamanatkan Pemilu dilaksanakan sekali dalam lima tahun.
Salah satu pimpinan partai politik yang paling awal mengusulkan penundaan Pemilu 2024 adalah Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tetapkan 1 Maret Sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara
Ia bahkan mengklaim, banyak orang yang setuju dengan usulan dirinya agar pelaksanaan Pemilu 2024 ditunda satu hingga dua tahun.
Muhaimin Iskandar bahkan mengacu pada analisa big data perbincangan yang ada di media sosial, di mana dari 100 juta subjek akun di media sosial, sebanyak 60 persen mendukung penundaan Pemilu. Sisanya 40 persen menolak.
"Big data mulai jadi referensi kebijakan dalam mengambil keputusan. Pengambilan sikap bergeser dari sebelumnya mengacu pada survei, beralih pada big data," jelas Muhaimin Iskandar, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu 27 Februari 2022.
Ia melontarkan hal itu sehari sebelumnya, saat memberikan pengarahan pada acara Bimbingan Teknis Fraksi PKB dan DPC PKB Se-Jawa Barat serta orasi politik bertajuk 'Politik Kesejahteraan dan Kebahagiaan', di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
