LABUAN BAJO TERKINI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pandemi Covid-19 tidak boleh menghentikan transformasi besar ekonomi yang tengah dilakukan oleh pemerintah, yakni ekonomi yang memiliki nilai tambah tinggi.
Karena itu, pemerintah berusaha untuk menghentikan ekspor bahan mentah, 'tradisi' yang sudah dilakukan selama beratus tahun sejak zaman VOC.
"Sudah berapa ratus tahun kita mengirim bahan mentah ke luar, utamanya ke Eropa. Sejak zaman VOC. Ini harus kita hentikan," kata Presiden Jokowi, sebagaimana dikutip Labuan Bajo Terkini dari halaman Facebook @Presiden Joko Widodo, Selasa 18 Januari 2022.
Baca Juga: Polres Manggarai Barat Gagalkan Penyelundupan BBM Lintas Provinsi
Terkait upaya penghentian ekspor bahan mentah ini, Indonesia sudah memulainya dengan menghentikan ekspor nikel berupa bahan mentah dan menggantinya dengan bahan jadi dan setengah jadi.
"Setelah nikel, menyusul bauksit, tembaga, dan sebagainya," tegas Presiden Jokowi.
Jika nikel diekspor dalam bentuk bahan mentah, imbuhnya, maka hanya akan menghasilkan USD1 miliar atau setara Rp14-15 triliun.
"Setelah pelarangan ekspor bahan mentah itu, akhir tahun kemarin ekspor kita untuk besi baja, yang merupakan turunan dari nikel, menghasilkan USD20,8 miliar atau Rp300 triliun," ucapnya.
"Dari Rp15 triliun melompat menjadi Rp300 triliun dan membuka lapangan pekerjaan yang banyak sekali," lanjut Presiden Jokowi.
Baca Juga: BMKG: Waspada Bencana Hidrometeorologi Basah Pekan Ini, Termasuk di NTT