Peradi Pergerakan Sebut Ada Dugaan Transaksi Mencurigakan di Rekening ORARI

23 Januari 2022, 19:21 WIB
Sekjend DPP Peradi Pergerakan, M Syafei (kedua dari kanan) saat penandatanganan MoU antara Orari dengan Peradi Pergerakan. /Labuan Bajo Terkini/HO-Peradi Pergerakan

LABUAN BAJO TERKINI - DPP ORARI (Organisasi Amatir Radio Republik Indonesia) Pimpinan Donny Imam Priambodo menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan DPP Perhimpunan Penasehat Hukum Indonesia (Peradi Pergerakan) Pimpinan Sugeng Teguh Santoso, di Jakarta, 7 Januari lalu.

Penandatanganan MoU kedua belah pihak mendapat respons positif publik, khususnya simpatisan dan anggota ORARI.

Sebagaimana keterangan resmi Peradi Pergerakan yang diterima Labuan Bajo Terkini, Minggu 23 Januari 2022, mayoritas respons publik tersebut menaruh harapan besar agar kepemimpinan Donny Imam Priambodo membawa angin segar bagi keterbukaan dan penerapan manajemen modern yang transparan, khususnya di bidang keuangan.

Namun, ada pula yang mengirim data arus ke luar masuk dana pada rekening ORARI di salah satu Bank pemerintah, di kawasan Jakarta.

Baca Juga: Menkominfo: Pekerjaan di Masa Depan Butuh Kecakapan Digital dan Soft Skills

Pengirim data tersebut dibarengi harapan agar ada ada audit investigasi atas rekening milik ORARI dimaksud.

Pasalnya, ada sejumlah transaksi yang diduga sangat mencurigakan dan patut diinvestigasi lebih lanjut demi nama besar dan kehormatan ORARI.

"Tim kami memang tengah mendalami dokumen perbankan tersebut," kata Sekjend DPP Peradi Pergerakan M Syafei, saat dikonfirmasi terkait adanya transaksi mencurigakan tersebut.

"Memang ada sejumlah transaksi yang diduga mencurigakan dalam jumlah besar, ada miliaran rupiah dan banyak dalam jumlah ratusan juta rupiah," imbuhnya.

Baca Juga: Ini Alasan Erick Thohir Sejak Awal 'Bersih-bersih' di Internal BUMN

Yang mengejutkan dari data tersebut, lanjut pengacara senior asal Yogyakarta itu, transaksi besar pada rekening Bank milik ORARI itu diduga hanya berputar di antara beberapa nama, baik perorangan maupun badan hukum.

"ORARI ini kan organisasi yang berwatakan sosial. Tetapi kok tampilan rekeningnya kayak rekening perseroan," ujar M Syafei, dengan keheranan.

Menurut dia, tim dari DPP Peradi Pergerakan memang belum mengambil kesimpulan terkait adanya dugaan transaksi mencurigakan tersebut.

Baca Juga: Hasil Survei SMRC: Hanya Sedikit Masyarakat Inginkan Pemilu 2024 Diundur

"Memang tim kami belum menyimpulkan, karena saat ini kami sedang berkonsultasi dengan pakar perbankan dan beberapa tokoh senior ORARI yang dalam pandangan kami relatif independen dan sungguh-sungguh mencintai ORARI," ucapnya.

"Nantinya setelah mempunyai kesimpulan, maka kami akan mengambil langkah seperti mengundang para mantan pimpinan pusat ORARI, untuk meminta penjelasan," lanjut M Syafei.

Langkah tersebut diambil, menurut dia, sebagai bagian dari sikap respek kepada ORARI sebagai organisasi sosial yang telah banyak berperan dalam pembangunan bangsa dan negara.

"Seperti yang telah dijanjikan oleh Ketua Umum Peradi Pergerakan, Mas Sugeng Teguh Santoso, saat penandatanganan MoU bahwa kami memiliki tanggung jawab moral untuk melihat ORARI tetap eksis dan terpandang di masyarakat," pungkas M Syafei.***

Editor: Marianus Susanto Edison

Tags

Terkini

Terpopuler