LABUAN BAJO TERKINI - Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do, mengatakan, masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) harus bersyukur dengan label Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super premium.
Hanya saja, menurut dia, masyarakat NTT perlu waspada. Sebab menggeliatnya industri pariwisata di Bumi Komodo itu justru lebih banyak dinikmati oleh para pemodal dari luar.
"Kaum kapitalis sudah mengambil banyak. Kita bisa tergilas," ujar Johanes Don Bosco Do, saat berbicara dalam pembukaan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Forum Komunikasi Alumni Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (Forkoma PMKRI) NTT, di Labuan Bajo, Sabtu 11 Desember 2021 malam.
Baca Juga: 247 Pencaker Melamar di Job Fair Perdana di Labuan Bajo, Kaum Milenial Mendominasi
Ia mengajak seluruh masyarakat NTT, termasuk alumni PMKRI, untuk membaca secara cermat peluang yang ada sekaligus merebut sebanyak-banyaknya 'kue' dari destinasi wisata super premium Labuan Bajo.
"Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super premium menawarkan kita banyak peluang," ucapnya.
Johanes Don Bosco Do lalu mendorong bagaimana caranya agar produk lokal, baik sayur, buah, kerajinan hingga daging, bisa menjadi 'tuan rumah' di Labuan Bajo.
"Produk-produk lokal harus masuk ke hotel-hotel di Labuan Bajo. Buah, sayur, tenun, begitu juga daging, jangan didatangkan dari luar," ujarnya.
Baca Juga: Baru Dua Bulan Diresmikan Presiden Jokowi, Proyek KSPN Senilai Rp24 M di Labuan Bajo Mulai Rusak
Ia tak menampik, hal ini tak mudah. Masyarakat lokal, menurut dia, harus belajar cara menghasilkan buah serta daging yang sesuai standar hotel berbintang.