Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Kunci Mitigasi Bencana Kepariwisataan di Labuan Bajo

- 8 Februari 2024, 15:45 WIB
Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Kunci Mitigasi Bencana Kepariwisataan di Labuan Bajo
Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Kunci Mitigasi Bencana Kepariwisataan di Labuan Bajo /Labuan Bajo Terkini

LABUAN BAJO TERKINI- Mitigasi bencana kepariwisataan di daerah pariwisata super prioritas (DPSP) Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT menjadi tanggung jawab semua pihak.

Oleh karena itu, semua pihak harus berkoordinasi dan melakukan kolaborasi agar bencana kepariwisataan yang terjadi di wilayah itu bisa diatasi.

Hal tersebut disampaikan Frans Teguh, Plt Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) di Labuan Bajo, Rabu 7 Februari 2024.

Baca Juga: BPOLBF: Fam Trip Pasar Tiongkok Bukti Kolaborasi Lintas Industri

Sebagai satu dari 5 Destinasi Pariwisata Superprioritas (DPSP), Labuan Bajo sendiri merupakan salah satu destinasi yang saat ini mengalami pergerakan wisatawan yang cukup signifikan.

Tahun 2023 tercatat sebanyak 408,151 jumlah kunjungan wisatawan dari total 800,074 pergerakan kunjungan wisatawan di Labuan Bajo.

Dari total pergerakan ini, Balai Taman Nasional Komodo (TNK) sendiri mencatat sebanyak 300.488 wisatawan melakukan kunjungan ke Taman Nasional Komodo sepanjang 2023.

Dengan arus pergerakan wisatawan ke Labuan Bajo dan banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) untuk melakukan aktivitas bahari, maka aktivitas kapal wisata di Kawasan Perairan TNK juga meningkat, sehingga jaminan keamanan dan keselamatan wisatawan saat melakukan perjalanan di perairan Labuan Bajo perlu menjadi perhatian khusus dan prioritas bagi otoritas setempat dan seluruh pemangku kepentingan.

"Ada tiga hal yang harus kita cermati terkait dengan penanganan kegiatan berwisata yang berisiko tinggi yang juga harus dikelola dengan baik. Pertama adalah terkait informasi terpadu yang berkenaan dengan civitas manajemen, sehingga wisatawan tahu kemana mereka bisa memboking TA/TO yang resmi.  Kedua terkait Safety dan Security yang sesuai standar keamanan kapal seperti tersedianya life vest jacket, tabung hydrance, sekoci, dan perlengkapan keamanan lainnya. Ketiga adalah kolaborasi terpadu, baik untuk memitigasi atau mengurangi risiko. Lalu jika misalnya kejadian yang tidak diinginkan itu terjadi, ada penanganan dan sejauh ini penanganan tersebut responnya sangat cepat" jelas Frans.

Halaman:

Editor: Silvester Yunani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x