Kemenkominfo Gelar Workshop Digital di Manggarai Timur, Bahas Perang Melawan Hoaks

- 6 Oktober 2022, 18:00 WIB
Kemenkominfo Gelar Workshop Digital di Manggarai Timur, Bahas Perang Melawan Hoaks
Kemenkominfo Gelar Workshop Digital di Manggarai Timur, Bahas Perang Melawan Hoaks /HO Kemenkominfo

LABUAN BAJO TERKINI- kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar workshop Literasi digital #MakinCakepDigital di Borong, Manggarai Timur, NTT.

Kegiatan yang digelar di Aula Kevikepan Borong pada Rabu 5 Oktober 2022 itu menghadirkan tiga pemateri dan dihadiri ratusan peserta.

Ketiga pemateri terdiri dari dua orang pegiat Literasi di Manggarai Timur yakni; Itok Aman  dan Leonardus Gonzaga, serta Kepala Divisi Kreatif Siberkreasi dari Kemenkominfo, Abi Satria.

Baca Juga: Permudah Akses Pasar, BPOLBF Ajak Pelaku UMKM Daftarkan Produk ke e-Katalog LKPP

Pemateri Kristoforus Aman dalam pemaparannya menjelaskan, penggunaan media sosial di era digital ini bisa menghasilkan dampak positif maupun negatif.

Founder Aplikasi Kraeng Jek ini berpendapat, penguatan Literasi digital merupakan kecakapan dalam memanfaatkan medsos, baik alat-alat komunikasi atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat dan patuh hukum sesuai kegunaannya.

"Jadi, Literasi digital sering dikenal dengan kecakapan untuk menggunakan internet dan media digital. Pengguna harus bertanggung jawab atas setiap postingannya, "jelas Kristoforus Aman dalam pemaparannya.

Sementara itu, Leonardus Gonzaga dalam pemaparannya menjelaskan, saat ini berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pengguna aktif media sosial di Manggarai Timur saat ini berada pada kisaran 150 hingga 200 orang.

Onsa, sapaan akrab Leonardus menjelaskan, tingginya pengguna media sosial di daerah itu merupakan sebuah keuntungan dari sisi ekonomi.

Namun banyaknya pengguna media sosial yang tidak beretika adalah tantangan tersendiri dalam kemajuan bangsa.

Onsa menyebutkan, hasil Riset Microsoft dalam digital civity index, Indonesia sangat rendah etika media sosialnya, karena rentan dengan berita bohong dan kurang sopan saat bermain medsos.

"Di Manggarai Timur penggunaan medsos sangat tinggi. Kadang kali ada curhat hal-hal yang bisa merugikan kehidupan pribadi, misalnya masalah pribadi ditulis di medsos, apalagi kalau Guru yang melakukan hal-hal tersebut sangat merendahkan martabatnya sebagai orang yang diguguh dan ditiru,"kata Onsa.

Baca Juga: Perkuat Kapasitas SDM Pariwisata, Kemenparekraf Gelar Biannual Tourism Forum di Labuan Bajo

Onsa juga menyoroti pengguna akun palsu yang biasanya tak beretika dalam menggunakan medsosnya.

Menurut dia, banyak akun palsu yang menyebarkan informasi palsu di media sosial untuk kepentingan sesaat seperti politik kepentingan.

Sementara itu, Kepala Divisi Kreatif Siberkreasi Kemenkominfo, Abi Satria saat dikonfirmasi Labuan Bajo Terkini usai workshop menjelaskan, kegiatan tersebut lebih fokus membahas perang melawan berita bohong atau hoaks.

Para peserta yang hadir dari berbagai latar belakang profesi dan lintas generasi itu didorong untuk bisa menangkal penyebaran berita bohong di media sosial.

"Kita berdiskusi terkait dengan berita bohong atau hoaks, gimana caranya kita mengenal tipe-tipe hoaks  agar kita tidak menjadi korban atau secara tidak sadar kita menjadi pelaku penyebaran berita hoaks," kata Abi.

Sebelum menyebarkan berita di media sosial kata dia, harus dipastikan terlebih dahulu terkait kebenaran berita tersebut dan harus mengedepankan cara berpikir kritis.

"Kita harus mengenali sebuah berita dengan baik, mulai dari cek dulu, berpikir kritis dan tidak mudah percaya dengan apa yang kita dapatkan dari medsos, " jelasnya.

Dia berharap peserta Workshop literasi digital di Manggarai Timur bisa menjadi pelopor perang melawan hoaks di media sosial serta mengisi ruang digital dengan hal-hal positif. ***

Editor: Silvester Yunani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x