"Kita akan terus bekerja keras agar tercapainya penurunan AKI dan AKB, Stunting, mempercepat giat vaksinasi covid 19, memperpanjang angka harapan hidup, serta membantu masyarakat terhindar dari penyakit berbasis lingkungan serta penyakit menular dan lain," jelas Genoveva.
Dia berharap, dalam beberapa waktu ke depan Puskesmas Mamba juga bisa menjadi puskesmas rawat inap karena sejauh ini hanya melayani rawat jalan dan pelayanan 24 jam untuk pasien gawat darurat dan ibu bersalin.
Tak hanya itu, pihaknya juga saat ini masih membutuhkan tenaga kesehatan seperti dokter, apoteker dan tenaga promkes.
Terkait pelayanan rawat inap Puskesmas Mamba, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur, Pranata Kristiani Agas saat dikonfirmasi Kamis sore menjelaskan, Dinkes akan segera mengkaji persyaratan yang harus dipenuhi agar puskesmas Mamba bisa melakukan pelayanan rawat inap.
"Untuk jadi Puskesmas rawat inap itu ada syaratnya, salah satunya soal ketersediaan SDM kesehatan, standarnya ada 9 jenis Nakes sudah ada baru pelayanan rawat inap bisa dilakukan, " kata Pranata.
"Untuk Puskesmas Mamba akan kita kaji, sehingga bisa segera melakukan pelayanan rawat inap, " imbuhnya.
Pranata juga menegaskan, Pemkab Manggarai Timur melalui Dinas Kesehatan akan terus melakukan terobosan agar pelayanan kesehatan di daerah tersebut semakin baik. ***