Warloka Menuju Kampung Nelayan Maju, Gubernur NTT: Kita Sedang Membangun Peradaban Maritim

- 7 Februari 2022, 10:51 WIB
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat.
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat. /Antara/Benny Jahang

LABUAN BAJO TERKINI - Desa Warloka, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) saat ini sedang didesain untuk menjadi model atau percontohan Kampung Nelayan Maju Tahun 2022.

Ini merupakan salah satu program kemaritiman Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Guna mewujudkan Kampung Nelayan Maju ini, PBNU menggandeng Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia.

Demikian pentingnya program ini, sehingga PBNU memilih Desa Warloka yang berjarak sekitar 25 KM dari Labuan Bajo, sebagai salah satu lokasi rangkaian kegiatan peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-96 NU.

Tak tanggung-tanggung, kegiatan di Warloka ini dihadiri para petinggi KKP, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan jajaran, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Ketua DPRD NTT Emilia Julia Nomleni, serta Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng, Sabtu 5 Februari 2022.

Baca Juga: Ketua Umum PBNU: NTT Miniatur Indonesia yang Berwatak Maritim

Dalam sambutannya pada kegiatan tersebut, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat menyebut, pihaknya mendukung penuh program kolaborasi PBNU dengan KKP ini.

Menurut dia, apa yang sedang dilakukan di Warloka adalah membuat standar peradaban nelayan. Jadi bukan program untuk membantu masyarakat miskin.

"Di sini (Warloka) akan dibuat standar peradaban nelayan. Tidak boleh cara berpikirnya justru membantu orang miskin. Kalau sekadar membantu orang miskin, maka setelah dibantu ya selesai," tegas Viktor Bungtilu Laiskodat.

"Jadi, kita sesungguhnya sedang membangun sebuah peradaban maritim, yang dimulai dari Warloka ini," imbuhnya.

Baca Juga: Program Kemaritiman PBNU Sasar 90 Titik di Indonesia, Termasuk Warloka di Manggarai Barat

Hanya saja, menurut dia, kolaborasi ini perlu diperluas dengan melibatkan berbagai kementerian dan lembaga, hingga Pemprov NTT, Pemkab Manggarai Barat dan Pemdes Warloka.

Gubernur NTT berpandangan, apabila hanya sebatas kolaborasi dua pihak, PBNU dan KKP, maka yang terjadi kemungkinan hanya bersifat tambal sulam saja.

"Kalau seperti itu, kita seperti menatap kain yang makin hari makin ditambal makin rusak dan akhirnya kita meninggalkan generasi masa depan yang rusak," ujar Viktor Bungtilu Laiskodat.

Baca Juga: Polres Manggarai Barat Belum Tahan Terduga Pelaku Penyelundupan BBM Lintas Provinsi

Ia pun siap untuk duduk bersama mendiskusikan program ini, tidak saja bagaimana mendesainnya tetapi juga anggarannya.

"Tempat ini harus didesain betul. Masyarakat misalnya harus rela rumahnya dibongkar supaya bisa ditata dengan baik, bangun lagi dengan desain baru. Kalau ada yang tidak mau, itu otak zaman dulu," tuturnya.

"Selanjutnya juga ditata, sekolah di mana, hotel dan restoran di mana, pasar di mana, dan lainnya. Kalau ini bisa, maka Warloka bisa menjadi model Kampung Nelayan Maju untuk Indonesia," tegas mantan Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI ini.

Viktor Bungtilu Laiskodat bahkan optimistis, saat NU genap berusia 100 tahun nanti, Kampung Nelayan Maju sudah dibangun di Warloka.***

Editor: Marianus Susanto Edison


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x