7 ABK Hilang di Mauritius, Ini Desakan PADMA Indonesia kepada Pemerintah

- 3 Februari 2022, 21:09 WIB
Ilustrasi kapal laut diterang gelombang besar.
Ilustrasi kapal laut diterang gelombang besar. /Pixabay

LABUAN BAJO TERKINI - Sebanyak 7 (tujuh) Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia diduga hilang di Mauritius, negara kepulauan di Samudra Hindia.

Dari jumlah tersebut, dua (2) orang di antaranya berasal dari Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Hingga kini, belum ada informasi terkait nasib para ABK ini.

Demikian disampaikan Lembaga Hukum dan Hak Asasi Manusia Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian (PADMA) Indonesia, Gabriel Goa, kepada Labuan Bajo Terkini, Kamis 3 Februari 2022.

"Orangtua dari dua ABK asal Belu terus menangis. Mereka gelisah, susah tidur, memikirkan nasib anak mereka," tuturnya.

Baca Juga: Gaduh Pilwabup Ende, KOMPAK dan PADMA Indonesia Bentuk Tim Investigasi

Mereka juga tanpa henti meminta tolong kepada PADMA Indonesia, agar meminta informasi lengkap kepada pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI serta Perwakilan RI di Madagaskar dan Mauritius terkait keberadaan anak kesayangan mereka.

"Mereka berharap ada informasi jelas dari pemerintah, apakah anak mereka masih hidup atau sudah meninggal?" papar Gabriel Goa.

Pihak keluarga juga meminta PADMA Indonesia agar melobi Kemenlu RI dan Perwakilan RI di Madagaskar dan Mauritius untuk mendengarkan keterangan langsung nakhoda kapal ikan dan ABK asal Vietnam yang saat ini ditahan Kepolisian Mauritius.

Baca Juga: PBB: Kabupaten dan Kota di Indonesia Lebih Maju dalam Pengurangan Risiko Bencana

Terpanggil nurani kemanusiaan untuk memenuhi keinginan orangtua kedua ABK asal Belu yang sudah memberikan kuasa kepada PADMA Indonesia, demikian Gabriel Goa, maka pihaknya menyampaikan beberapa desakan kepada pemerintah.

Halaman:

Editor: Marianus Susanto Edison


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x