Virus Flu Babi Afrika Kembali Meneror, Pemkab Kupang Imbau Hal ini Kepada Masyarakat

23 Januari 2023, 10:58 WIB
Virus Flu Babi Afrika Kembali Meneror, Pemkab Kupang Imbau Hal ini Kepada Masyarakat /Labuan Bajo Terkini/ Pixabay

LABUAN BAJO TERKINI-  Kasus kematian ternak babi secara mendadak mulai meresahkan warga di beberapa daerah di Nusa Tenggara Timur.

Kematian ternak babi secara mendadak ini ditengarai disebabkan oleh African Swine Fever (ASF) atau flu babi Afrika.

Salah satu daerah yang mulai terpapar  ASF tersebut adalah Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Baca Juga: 10 Tanda Berikut Jadi Penanda Perempuan Hamil, Termasuk Perubahan Pada Wajah

Sebagai upaya pencegahan, Dinas Peternakan Kabupaten Kupang, mengingatkan para peternak untuk menjaga kebersihan kandang Babi guna

"Pencegahan penularan virus ASF hanya dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kandang sehingga ternak Babi milik para peternak tetap sehat," kata Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Kupang melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan Kesmavet Pengolahan dan Pemasaran drh Yosep A Paulus seperti dikutip Labuan Bajo Terkini dari Antara.

Ia menjelaskan, kasus kematian ternak Babi secara sporadis terjadi di enam kecamatan di Kabupaten Kupang sejak satu kasus virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika ditemukan di daerah itu.

Kasus kematian Babi di Kabupaten Kupang hingga saat ini sudah mencapai 75 ekor yang diduga terinfeksi virus flu babi.

Baca Juga: 9 Pemkab di NTT ini Sudah Terapkan Transaksi Elektronik untuk Pembayaran Retda dan Pajak

Menurut dia kasus kematian ternak Babi yang terbanyak terjadi di wilayah Kecamatan Kupang Tengah hingga menembus puluhan ekor Babi yang mati diduga karena paparan virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika.

Dia mengatakan para peternak agar memberikan pakan ternak Babi yang memiliki kandungan gizi yang tinggi guna memperkuat daya tahan tubuh Babi dari serangan penyakit.

"Apabila para peternak membutuhkan bantuan petugas kesehatan hewan agar segera menghubungi Dinas Peternakan atau Pos kesehatan hewan yang ada di Kabupaten Kupang," kata Yosep A Paulus.

Ia juga berharap para peternak untuk melakukan penyemprotan cairan disinfektan secara rutin semua kandang Babi yang ada guna membersihkan virus penyakit yang berpotensi terjadi penularan penyakit pada ternak Babi.

Baca Juga: Salah Paham dan Paham yang Salah, Renungan Harian Katolik Senin 23 Januari 2023

"Kami sampaikan untuk penyakit ASF belum ada obat, sehingga yang harus dilakukan melalui upaya pencegahan dengan rutin membersihkan kandang serta memberikan pakan yang berkualitas," tegas Yosep A Paulus.

Dia juga berharap apabila terdapat ternak Babi yang mati agar segera dikuburkan dan tidak diperbolehkan membuangnya di sungai atau tempat sampah karena dapat menularkan penyakit.***

Editor: Silvester Yunani

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler