Network
LABUAN BAJO TERKINI - Para aktivis Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Jayapura merupakan bagian dari kalangan intelektual Papua. Mereka adalah penentu arah masa depan Papua.
Karena itu, para aktivis PMKRI diingatkan untuk memegang teguh 'tiga benang merah', yakni kristianitas, fraternitas dan intelektual, yang menjadi landasan gerakan PMKRI.
Hal ini sebagaimana disampaikan Ketua Umum Forum Komunikasi Alumni (Forkoma) PMKRI Hermawi Taslim serta salah satu tokoh PMKRI Dr Roy Rening, SH, MH, di hadapan 87 anggota muda peserta Masa Bimbingan (Mabim) PMKRI, di Aula Margasiswa PMKRI Cabang Jayapura, Jalan Gerilyawan - Kamkey, Jayapura, Papua, Jumat 9 Desember 2022 lalu.
Baca Juga: Warga Wae Sano Penuhi Undangan Pemerintah Hadiri Dialog dengan Perwakilan Bank Dunia
"Kekayaan alam dan mineral Papua yang sekarang dimiliki, pada saatnya kelak akan menipis bahkan habis. Dan pada saat itu, andalan utama pembangunan adalah sumber daya manusia terutama kalangan terpelajar termasuk PMKRI," kata Hermawi Taslim.
"Karena itu, adik-adik PMKRI harus bersungguh-sungguh belajar dalam menempuh studi di universitas, sebab kelak akan menjadi tulang punggung pembangunan," imbuhnya.
Hal tak jauh berbeda disampaikan Roy Rening, yang juga advokat senior. Ia secara khusus menggarisbawahi prinsip 'tiga benang merah' yang menjadi landasan gerakan PMKRI.
"Apapun profesi yang ditempuh oleh aktivis PMKRI kelak, harus senantiasa menjunjung tinggi tiga benang merah Perhimpunan, yakni kristianitas, fraternitas dan intelektual," tandas Roy Rening.
Baca Juga: Proyek Geothermal Wae Sano, Konservasi Air Jadi Bukti Perusahaan Komit Jaga Kelestarian Ruang Hidup
