Bank Indonesia: Angka Kemiskinan di NTT Berpotensi Naik

12 Agustus 2022, 09:43 WIB
Inflasi /Pikiran Rakyat/

LABUAN BAJO TERKINI- Bank Indonesia memproyeksikan angka kemiskinan di Provinsi Nusa Tenggara Timur akan naik.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bank Indonesia perwakilan NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja.

Menurut Atmaja, potensi naik nya angka kemiskinan di NTT bisa terlihat dari tingkat inflasi yang tinggi di daerah tersebut.

Baca Juga: Ombudsman Sebut Pelayanan Publik Pemda di NTT Masih Didominasi Zona Merah

Data Bank Indonesia, kata Atjama, angka inflasi di NTT secara tahunan naik 5,3 persen. Sementara setiap bulan naik 1,05 persen.

Menurut Atmaja, inflasi ini sangat tinggi  dan akan berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat yang tergerus, sebabnya daya beli masyarakat akan menurun saat harga atau inflasi provinsi naik terutama bagi 90 persen masyarakat yang berpenghasilan tidak tetap.

Situasi ini juga dapat berpengaruh terhadap kondisi politik, daya beli pekerja informal yang nantinya menurun hingga bertambahnya pada kemiskinan.

"Kejatuhan pemerintahan biasanya karena adanya inflasi yang tinggi dan bisa terjadi chaos politics,"kata Atmaja.

Baca Juga: Bank Indonesia: Kredit di NTT Lebih Banyak Konsumtif Daripada Investasi

Menyikapi hal ini, Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat, bergerak cepat dan mengumpulkan seluruh bupati di daerah itu dan semua stakeholders pada Jumat 12 Agustus 2022 di Kupang.

Gubernur Viktor menggelar High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk mendiskusikan mengenai pengendalian inflasi NTT.

Turut hadir Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho, Kepala Biro Ekonomi Lerry Ludipar, para bupati, perwakilan BUMN, BUMD yang berkumpul di lantai 5 Kantor Pusat Bank NTT, Jumat. ***

Editor: Silvester Yunani

Sumber: Victory News

Tags

Terkini

Terpopuler