Tahun 2022, 1155 Warga NTT Terjangkit DBD, 8 Meninggal Dunia

18 Februari 2022, 14:44 WIB
Ilustrasi Nyamuk DBD /Labuan Bajo Terkini/Pixabay

 

LABUAN BAJO TERKINI - Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi NTT, mencatat hingga 13 Februari 2022, sebanyak 1.155 warga di provinsi NTT terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD), 8 orang dinyatakan meningggal dunia.

 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi NTT, Erlina Salmun, mengatakan, kasus DBD meningkat setelah musim hujan mulai melanda pada Januari 2022.

Baca Juga: Jumlah Kasus DBD di NTT Terus Naik, Manggarai Barat Penyumbang Kasus Tertinggi

"Angka demam berdarah melonjak hingga menembus 1.155 kasus," ujar Erlina Salmun di Kupang, Rabu.

 

Kasus ini kata Erlina, dapat dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) bagi daerah yang kasus terjangkit atau kematiannya kasus DBD cukup tinggi, apabila tidak dikendalikan dengan baik.

 

Ia membeberkan, dalam data perkembangan kasus dan kematian DBD periode Januari- 13 Februari 2022, Kabupaten Manggarai Barat sebanyak 212 kasus.

 

Kota Kupang sebanyak 208 kasus, Sikka 156 kasus dan Sumba Barat Daya 104 kasus.

 

Sementara itu persebaran delapan orang yang meninggal dunia, yakni Kabupaten Nagekeo satu orang , Sikka satu orang, Ngada tiga orang, Kota Kupang satu orang, Sumba Barat Daya satu orang, dan Sumba Tengah satu orang.

Baca Juga: Satu Anggota Positif Covid-19 Puluhan Anggota DPRD Manggarai Timur Jalani Rapid Test

Erlina berharap semua pihak harus melakukan pencegahan dan pengendalian dengan berkoordinasi lintas sektor.

Untuk itu lanjut dia, perlu ada satgas penanganan DBD di setiap kabupaten/kota.

 

Ia juga berharap masyarakat gencar melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan membersihkan tempat-tempat yang menjadi sarang nyamuk seperti bak mandi dan lain-lain serta dengan 3M Plus.

 

"Selama masa pandemi Covid-19 tetap dilakukan pemantauan dan pembasmian jentik dan PSN serta ketersediaan sarana dan prasarana di fasilitas kesehatan untuk penanganan DBD," katanya.***

Editor: Silvester Yunani

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler