Membangun 'Mbaru Gendang' Untuk Kelestarian Budaya

- 22 Februari 2021, 16:35 WIB
Banner Penggalangan Dana Pembangunan Gendang Wakal/LABUAN BAJO TERKINI
Banner Penggalangan Dana Pembangunan Gendang Wakal/LABUAN BAJO TERKINI /

Petrus menjelaskan, setelah rumah gendang wakal tak lagi berpenghuni, seremonial adat di kampung itu tak lagi berjalan.

Tamu-tamu besar yang datang ke kampung ini pun tak lagi bisa diterima di rumah gendang.

Acara-acara adat yang biasa digelar tahunan pun terpaksa terhenti.

Baca Juga: Relaksasi Pajak Kendaraan Diyakini Menggerakan Perekonomian

Bangun Rumah Baru Untuk Mempertahankan Warisan Leluhur

Silvester Amir, Sekretaris Lembaga adat Kampung Wakal mengatakan, kesepakatan untuk membangun kembali rumah gendang adalah kesadaran bersama warga kampung.

Bagi warga Wakal, Rumah gendang adalah simbol keberadaan sebuah kampung.

"Ada gendang pasti ada kampung. Kalau tidak ada Gendang, maka keberadaan kampung itu dipertanyakan,"kata Silvester.

Baca Juga: Indonesia Targetkan Produksi Pesawat Amfibi pada 2024

Silvester juga menjelaskan, mbaru gendang adalah warisan turun temurun dari leluhur mereka. Dalam kepercayaan mereka, jika rumah gendang mereka tak kunjung dibangun maka rejeki untuk warga kampung juga tidak akan mengalir.

Halaman:

Editor: Silvester Yunani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x