ANU Sebut Komodo Binatang Asli dari Australia Bukan Indonesia

7 Maret 2021, 13:55 WIB
Komodo/Pixabay /

LABUAN BAJO TERKINI- Kadal Raksasan Komodo atau Varanus Komodoensis menjadi hewan purba yang selalu menyedot perhatian dunia.

Meski nama Komodo ini erat kaitannya dengan habitat asli hewan ini di pulau Komodo, namun sebuah penelitian menunjukan fakta berbeda.

Dikutip LABUAN BAJO TERKINI dari Indobalinews, sebuah penelitian yang dilakukan Australian National University (ANU)pada 2020 lalu menyebutkan, Komodo sebenarnya hewan asli dari Australia.

Baca Juga: Pernyataan Tegas Mahfud MD Terkait Kepengurusan Demokrat Yang SAH

Adapun kesimpulan ANU ini didapatkan dari hasil prediksi atas temuan fosil yang telah ditemukan di benua itu.

Penulis utama dari penelitian ini
Carlos Pavón Vázquez menyebutkan, di Australia ada hewan yang disebut sebagai biawak pasir.

Menurut Carlos, Biawak Pasir yang melakukan kawin silang (Hibridasi) kemudian menjadi asal usul kemunculan Komodo yang hidup saat ini.

Baca Juga: Aksinya Viral di Medsos, Maling di Jakarta Kembalikan Motor Lengkap dengan Surat Permohonan Maaf

Argumentasi ini lalu dikuatkan dengan fakta bahwa Goanna sebagai nenek moyang Biawak Pasir hanya ditemukan di Australia dan sebagian di selatan Papua Nugini.

Sementara Komodo hanya tersebar dan ditemukan di beberapa pulau saja di Indonesia.

"Data kami memperlihatkan bahwa besar kemungkinan Komodo itu berasal dari Australia. Ia menyeberang dari Australia ke Indonesia sebelum benar-benar dinyatakan punah,"tulis Carlos Pavón Vázquez.

Baca Juga: Kakek 70 Tahun di Flores Meninggal di Kamar PSK

Selanjutnya, peneliti ini juga menjelaskan, efek kawin silang yang dilakukan biawak pasir berdampak jangka panjang.

"Tanda-tanda ini masih terlihat dari hasil pemantauan kami terhadap fosil. Ia memiliki lebih banyak kesamaan dengan Komodo dibanding yang kamu harapkan",urai Carlos.

Dia juga melakukan komparasi atas temuan ini dengan fosil yang ia temukan di Queesland,Australia. Fosil yang ditemukan disana lalu mengubah persepsi tentang Komodo yang berada dalam cara pandang publik selama ini.

Baca Juga: Hindari Konsumsi 5 Hal Ini Jika Ingin Hindari Jerawat  

Sebelumnya Komodo dipercaya sebagai contoh yang tepat untuk membahas fenomena 'aturan pulau' di mana hewan kecil berubah menjadi lebih besar ketika ke luar dari pulau tempat asalnya.

"Tetapi data yang kami buat menunjukan bahwa Komodo sudah berukuran besar ketika meninggalkan Australia," tegasnya.

Carlos Pavón Vázquez juga menggunakan berbagai jenis data untuk untuk mendeteksi hibridisasi. Ia menyebut, hal itu penting karena ketika terjadi jutaan tahun lalu sulit untuk dideteksi.

“Sekarang kita bisa tahu dengan melihat morfologi dan gen hewan itu,” tandas Carlos Pavón Vázquez.***

 

Editor: Silvester Yunani

Tags

Terkini

Terpopuler