Ricky Rizal Dapati Om Kuat Sedang Begini di Magelang Hingga Brigadir J Takut Masuk ke Kamar Putri Candrawati

- 9 September 2022, 07:38 WIB
Ricky Rizal Dapati Om Kuat Sedang Begini di Magelang Hingga Brigadir J Takut Masuk ke Kamar Putri Candrawati
Ricky Rizal Dapati Om Kuat Sedang Begini di Magelang Hingga Brigadir J Takut Masuk ke Kamar Putri Candrawati /Labuan Bajo Terkini

LABUAN BAJO TERKINI- Bripka Ricky Rizal atau Bripka RR kembali menjalani pemeriksaan lanjutan untuk kelengkapan berkas perkara yang dikembalikan oleh kejaksaan (P19) pada Kamis 8 September 2022.

Bripka RR didampingi kuasa hukumnya Erman Umar selama pemeriksaan berlangsung.

Pemeriksaan diawali dengan pemeriksaan psikologi guna mengetahui kondisi kesehatan serta mempertegas keterangan yang telah diberikan.

Baca Juga: Kapolri Blak-blakan Beberkan Rahasia Dibalik Pencopotan Ferdy Sambo: Ada Pihak yang Mengintimidasi Penyidik

Usai jalani pemeriksaan, Erman Umar menjelaskan soal posisi kliennya sejak awal hingga kematian Brigadir J pada 8 Juli 2022 lalu di rumah dinas Ferdy Sambo.

Ia mengungkapkan, Bripka RR tidak mengetahui adanya peristiwa pelecehan Putri Candrawati di Magelang.

Saat kejadian, Bripka RR sedang perjalanan ke sekolah anak Ferdy Sambo bersama Bharada Richard Eliezer atau Bharada E.

Saat di perjalanan, Bharada E menerima telepon dari Putri Candrawati yang meminta untuk kembali ke rumah dinas di Magelang.

Setibanya di rumah, Bripka RR tidak melihat penghuni rumah di lantai satu, begitu naik ke lantai dua, didapati tersangka Kuat Ma’ruf dalam keadaan tegang dan panik.

“Klien saya bertanya ke Kuat ada apa? Dijawab oleh Kuat tidak tahu itu si Josua ngapain kok ditanya lari,” kata Erman Umar meniru ucapan Bripka RR.

Pada saat itu, kata dia, kliennya melihat Brigadir J berupaya masuk bertemu Putri Candrawati di kamarnya tetapi ditahan memakai pisau oleh tersangka Kaut Maruf atau Om Kuat.

Erman menuturkan, Bripka RR sempat mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan menemui Putri Candrawati di kamar dan menanyakan apa yang terjadi.

Namun, pertanyaan itu tidak mendapat jawaban, yang ada Putri menanyakan balik di mana Brigadir J.

Baca Juga: BREAKING NEWS! Ratu Elizabeth II Tutup Usia, Pangeran Charles Jadi Penerus Takhta

Kemudian Bripka RR mencari Brigadir J dan menyampaikan pesan bahwa Putri Candrawathi memanggil Brigadir J.

Setelah itu, Brigadir J masuk kamar, lalu Bripka RR pergi ke luar dan tidak mendengar apa yang dibicarakan di antara keduanya.

“Bripka RR sempat bertanya kepada Josua ada apa, tapi dijawab sudah tidak ada apa-apa Bang. Jadi selama di Magelang, Bripka Ricky Rizal tidak mendapatkan informasi tentang pelecehan,” jelasnya.

Saat diminta oleh Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J di rumah Saguling III, Erman juga menjelaskan kliennya menolak perintah atasannya itu karena tidak berani dan tidak kuat. Hingga kemudian diminta untuk memanggil Bharada E.

Erman mengatakan kliennya tidak terpikir akan ada penembakan Brigadir J terlebih dilakukan di rumah dinas.

Pada saat diminta Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J, Bripka Ricky sempat berpikir ada peristiwa apa yang sebenarnya terjadi, karena pada saat itu Ferdy Sambo tampak terguncang dan menangis.

“Bripka Ricky dalam hati sempat bertanya apa benar mau ditembak, karena menurut dia pasti mau minta klarifikasi lagi. Kalau toh misalnya kejadian (ditembak, red.) apa mungkin terjadi di rumah dinas,” kata dia.

Pada saat penembakan terjadi di TKP Rumah Dinas Duren Tiga, lanjutnya, kliennya tidak melihat secara langsung apakah Ferdy Sambo menembak, karena berdiri di belakang Bhadara Richar Eliezer, dan tidak terlalu ingat berapa tembakan yang dilepaskan ke tubuh Brigadir J.

Pada saat tembakan terjadi, panggilan lewat Handy Talkie (HT) masuk dari ajudan lain yang menanyakan ada kejadian apa, diduga mendengar tembakan.

Saat jeda menerima panggilan tersebut, Bripka Ricky tidak melihat wajah Brigadir J, karena posisi terhalang kulkas. Ketika selesai menjawab panggilan dan berbalik melihat ke arah Bharada E, didapati Ferdy Sambo menembak ke arah dinding.

“Jadi beberapa kali ditanya, Bripka Ricky tidak melihat Ferdy sambo menembak Brigadir J. Cuma melihat Pak Sambo tembak dinding, bisa saja apa yang terjadi sebelumnya,” katanya.

Baca Juga: Rayakan HUT ke 21, Sejarah Perjalanan Partai Demokrat di Kancah Perpolitikan Indonesia

Menurut dia, apa yang disampaikan kliennya adalah peristiwa yang sebenarnya dilihat, didengar, dan disaksikan. Keterangan yang disampaikan pun telah diuji menggunakan uji kebohongan (poligraf).

Bripka Ricky Rizal juga tidak terlalu mengenal dekat pribadi Brigadir J. Ia ditarik dari Satlantas Polres Brebes menjadi ajudan Ferdy Sambo pada tahun 2021.

Keduanya kenal saat Sambo menjadi kapolres di wilayah tersebut tahun 2014.

Mantan anggota Satlantas Polres Brebes itu menjadi salah satu di antara lima tersangka pembunuhan berencana Brigadir J, dijerat dengan Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP ancaman hukum maksimal hukuman mati atau penjara seumur hidup atau selama-lamanya 20 ***

Editor: Silvester Yunani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x