Suster Ann Roza Sembah Sujud Polisi Demi Melindungi Demonstran dari Tembakan

- 9 Maret 2021, 18:42 WIB
Potret Suster Ann Rosa/ Myitkyina News Journa
Potret Suster Ann Rosa/ Myitkyina News Journa /

LABUAN BAJO TERKINI- Suster Ann Roza, seorang biarawati Katolik menunjukan sikap kepahlawanannya ditengah gelombang demonstrasi warga sipil anti kudeta melawan aparat di Negara itu.

Aksi Suster Ann Roza sudah ia lakukan kedua kali, dia menghampiri aparat dengan senjata lengkap sambil memohon untuk tidak melakukan penembakan.

Aksi pertama Suster Ann Roza pertama kali ia lakukan pada 28 Februari 2021 lalu. Sambil menangis ia memohon kepada Polisi untuk tidak mengarahkan tembakan pada demonstran. Aksi dia pada 28 Februari itu lalu dikenang dengan "Momen Tiananmen" oleh warga Myanmar.

Baca Juga: Batal Nikahi Kekasihnya, Pria di Banyumas Dijatuhi Hukuman Denda Rp 150 Juta

Suster Ann Roza kembali melakukan aksi serupa pada Senin, 8 Maret 2021.
Dengan baju serba putih dan kerudung hitam, dia bersujud dihadapan Polisi Myanmar. Kejadian ini terjadi di Kota Myikiyna.

Dalam Video yang diabadaikan Sky News, tampak suster Ann Roza memohon pada aparat untuk tidak melepas tembakan, dia bahkan sempat bersujud.

Nampak dua orang Polisi juga ikut bersujud dan berlutut seperti menghormati aksi Suster Ann Roza.

Baca Juga: Belum Sebulan Dilantik, Bupati di Sumsel Ini Meninggal, Wakilnya Jadi Tersangka Oleh KPK

Kepada Sky News Suster Ann Roza mengatakan, dia meminta pihak kepolisian untuk melepas tembakan karena tidak semua demonstran anarkis.

Namun Polisi meminta Suster Ann menjauh karena mereka sedang menjalankan tugas pengamanan. Mendengar jawaban itu Suster kembali memohon agar tidak melakukan penembakan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 9 Maret, Scorpio Butuh Pasangan Untuk Dukungan Emosional Yang Kuat

Aksi tersebut dilakukan suster berusia 45 tahun itu pada pagi hari waktu Myanmar.

Pada siang hari kejadian serupa kembali terjadi, suster itu kembali berlutut dan memohon. Namun tak lama berselang insiden penembakan pun terjadi. Kepada wartawan dia mengaku melihat seorang pria tergeletak karena terkena tembakan.

Dilaporkan media setempat, sejak kudeta awal Februari 2021 lalu, 56 orang dilaporkan tewas, sementara 1790 orang mendekam di tahanan.

Editor: Silvester Yunani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x