Waspada Omicron, Pemerintah Tambah Daftar Negara yang Dilarang Masuk ke Indonesia

20 Desember 2021, 19:20 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. /Antara/Tangkapan Layar

LABUAN BAJO TERKINI - Sejumlah negara melaporkan peningkatan penyebaran kasus Omicron. Kondisi ini mendapat perhatian khusus dari pemerintah.

Pemerintah Indonesia bahkan mengambil langkah antisipasi cepat. Salah satunya dengan menambah daftar warga negara asing (WNA) yang dilarang masuk ke Indonesia.

Setidaknya ada tiga negara yang masuk daftar tambahan negara yang dilarang ke Indonesia, yakni Inggris, Norwegia, dan Denmark.

Saat bersamaan, pemerintah menghapus Hongkong dari daftar negara yang dilarang masuk Indonesia.

Baca Juga: MukaRakat Siap Hibur Pencinta Hip Hop di Labuan Bajo

Hal ini sebagaimana disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, dalam konferensi pers PPKM secara daring, di Jakarta, Senin 20 Desember 2021.

"Mengikuti perkembangan yang terjadi, pemerintah akan melakukan penambahan negara UK (Inggris), Norwegia, dan Denmark dan menghapus Hong Kong dalam daftar tersebut dengan mempertimbangkan penyebaran kasus Omicron yang cepat di ketiga negara," ucapnya.

Luhut Binsar Pandjaitan meyakinkan bahwa pemerintah akan terus memantau perkembangan kasus ini setiap minggu.

"Kalau banyak negara lain yang nyebar makin parah, ya, kita juga akan menyesuaikan," ujarnya.

Baca Juga: Frans Lebu Raya Meninggal Dunia, Megawati Soekarno Putri Sampaikan Ucapan Duka Cita

Dengan penambahan tiga negara dan dihapusnya Hongkong, maka WNA yang dilarang masuk ke Indonesia, menjadi 13 negara.

Rinciannya Afrika Selatan, Botswana, Namibia, Zimbabwe, Leshoto, Mozambique, Eswatini, Malawi, Angola, Zambia, Inggris, Denmark dan Norwegia.

Luhut Binsar Pandjaitan mengakui, masih banyak hal yang belum diketahui soal varian Omicron. Penelitian yang ada menunjukkan varian tersebut menyebar lebih cepat.

Baca Juga: Mengenang Mendiang Frans Lebu Raya, 15 Tahun Pimpin NTT Namun Gagal ke Senayan

Meski kemungkinan lebih ringan, tetap berisiko meningkatkan perawatan rumah sakit sebagaimana yang terjadi di Inggris.

"Dapat juga orang meninggal karena tidak dapat perawatan. Berita baiknya, sampai saat ini tingkat kematian karena Omicron masih rendah," ujarnya.

"Tapi tadi malam dapat berita dari Amerika, bahwa tidak boleh kita mengenyampingkan kemungkinan itu bisa tinggi," pungkas Koordinator PPKM Jawa-Bali ini.***

Editor: Marianus Susanto Edison

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler