LABUAN BAJO TERKINI- Flu Singapura atau Hand Foot and Mouth Disease menjadi penyakit baru yang merebak di Indonesia belakangan ini. Para orang tua yang anaknya terkena penyakit ini dilarang memberikan sembarangan antibiotik.
Hal ini ditegaskan Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr. Nina Dwi Putri, Sp.A(k), M.Sc. Menurut Dokter Nina, antibiotik tidak berpengaruh besar menyembuhkan penyakit ini.
“Virusnya kan ada 4, sayangnya nggak ada antivirus yang spesifik. Jadi tidak perlu diberi antivirus. Antibiotik juga tidak berpengaruh," kata Nina dalam diskusi daring bertajuk “Mengupas mitos dan fakta terkait Hand, Foot and Mouth Disease (HFMD)” bersama Puskesmas Kramat Jati, Kamis lalu.
Menurut Nina, langkah untuk menyembuhkan Flu Singapura adalah dengan mengobati keluhan yang diderita. Sehingga dianjurkan untuk tidak sembarangan mengobati dengan antibiotik.
Ia mencontohkan, ketika anak mengalami demam, maka dokter akan memberikan obat penurun demam, sementara virusnya, kekebalan tubuh akan dengan sendirinya memerangi virus tersebut.
“Sebenarnya ada vaksinnya tapi masih dikaji. Ini kita masih menunggu apakah pemerintah akan menjadikan sebagai kebijakan atau tidak karena masih banyak penyakit lain,” kata Nina.
Untuk mencegah agar tak terserang virus HFMD, Nina mengatakan, yang paling utama adalah dengan menjaga kebersihan diri dan juga lingkungan. Seseorang yang mengalami HFMD juga tetap disarankan mandi agar tubuh tetap terjaga kebersihannya. Pemberian krim pelembab juga dapat diberikan agar kelembaban kulit tetap terjaga.
“Kalau bayi, tetap disusui, lalu waspadai tanda bahayanya. Tetap harus mandi. Bekas bentolnya bisa pakai pelembab. Kalau berbekas umumnya bisa hilang sendiri karena kulit akan berganti," kata Nina.