Hasil Riset: Kurang Tidur Beresiko Memicu Demensia

- 31 Maret 2024, 14:26 WIB
Ilustrasi demensia
Ilustrasi demensia /Pixabay/geralt/

LABUAN BAJO TERKINI- Sebuah studi yang digagas peneliti dari Monash University mengungkap rata-rata individu berusia 60 tahun ke atas mengalami penurunan waktu tidur nyenyak sebesar 0,6 persen.

Penurunan ini terjadi seiring bertambahnya usia setiap tahunnya. Individu yang mengalami penurunan waktu tidur nyenyak ini memiliki risiko demensia yang lebih besar di masa depan.

Setiap persentase penurunannya diasosiasikan dengan peningkatan risiko demensia sebesar 27 persen. Studi ini mengimbau orang-orang lanjut usia untuk mempertahankan atau meningkatkan kualitas tidur gelombang lambat dalam membantu mencegah demensia.

Baca Juga: Termasuk Resiko Terkena Diabetes, Berikut 5 Bahaya dari Kebiasaan Tidur Terlalu Lama

Pemimpin studi, Associate Professor Matthew Pase dari Monash School of Psychological Sciences dan Turner Institute for Brain and Mental Health di Melbourne, Australia, telah meneliti 346 responden lanjut usia.

Para responden itu terdaftar dalam Framingham Heart Study untuk menjalani dua studi tidur semalaman (overnight sleep) antara 1995-1998 dan 2001-2003, dengan rentang waktu sekitar lima tahun.

Responden yang sama kemudian secara hati-hati dipantau untuk risiko demensia hingga tahun 2018. Selama 17 tahun masa penelitian, terdapat 52 kasus demensia yang ditemukan.

Setelah disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, kelompok, faktor genetik, status merokok, penggunaan obat tidur, penggunaan antidepresan, dan penggunaan ansiolitik, setiap persentase penurunan tidur nyenyak setiap tahun diasosiasikan dengan peningkatan risiko demensia.

Baca Juga: Pengidap Diabetes Dianjurkan untuk Tidak Konsumsi Kalori Berlebih Saat Lebaran, Begini Kata Dokter

Halaman:

Editor: Silvester Yunani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x