Tips Agar 'Self Love' Bisa Diterapkan dengan Baik, Salah Satunya dengan 'Me Time'

- 27 Januari 2022, 10:00 WIB
Ilustrasi Self Love
Ilustrasi Self Love /Pixabay

LABUAN BAJO TERKINI- Pernah mendengar istilah ini? Self Love adalah seni mencintai diri sendiri.

Kondisi ini adalah situasi dimana kamu merasakan diri kamu sendiri layak dicintai dan diprioritaskan. Jika kamu belum mampu merasakan kelayakan tersebut, setidaknya punya kemauan untuk memotivasi diri untuk merasakannya.

Psikolog klinis Inez Kristanti mengatakan, konsep self love kadang gampang diucapkan namun susah mengaplikasikannya dengan baik.

"Siapapun kita, apapun latar belakang kita, masa lalunya, bentuk badannya, kita semua itu berharga dan layak dicintai, " kata Psikolog lulusan Universitas Indonesia itu pada sesi berbagi bersama Shopee secara virtual, Rabu 26 Januari 2022.

Baca Juga: Mayoritas Pengguna Internet Tidak Menyadari Bahaya Mengunggah Data Pribadi

"Ada masanya kita merasa down, kita butuh teman-teman kita untuk lebih menyemangati kita atau butuh hal-hal lain untuk bisa membuat kita melihat diri kita sendiri secara lebih positif dan mengapresiasi, kadang itu sudah, tapi tidak apa-apa, " imbuhnya.

Pada diri manusia kata Inez, pada dasarnya mustahil untuk selalu merasa dan berpikir positif, bahkan ada kalanya seseorang menjadi sulit untuk melihat hal-hal positif di dalam dirinya sendiri.

“Jadi, yang bisa kita lakukan adalah dengan melakukan usaha, misalkan langkah-langkah apa yang bisa kita lakukan untuk bisa mengingatkan kepada diri sendiri bahwa kita berharga,” tutur Inez.


Berikutnya beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk self love bisa diterapkan sehari-hari menurut Inez.

Baca Juga: Jangan Biarkan Si Kecil Diasuh Gawai, Antisipasi Beberapa Bahaya ini


1. Pentingnya 'Me Time'


Menurut Inez, Me time sebetulnya tidak perlu menghabiskan waktu berlama-lama dan panjang. Boleh beberapa menit saja untuk melakukan sesuatu yang memang untuk diri sendiri. Yang dilakukan memang karena kita mau bukan karena kita harus.

Me time bisa dilakukan dalam bentuk apapun, setiap orang memiliki cara berbeda-beda untuk menikmati waktu.

Menurut Inez, me time bermanfaat untuk kesehatan mental diri sebab tidak selamanya hidup seseorang hanya dilakukan untuk orang lain.

2. Mendengar Kebutuhan diri sendiri


Inez menganalogikan jiwa dan raga manusia seperti ponsel. Dalam situasi tertentu ponsel mengalami kehabisan saya sehingga butuh waktu untuk isi ulang energi dan mengistirahatkannya.

"Kalau baterai handphone low-bat, kita panik, kan? Kenapa kalau diri sendiri low-bat dibiarkan? Kia juga dalam tanda kutip ada baterainya, butuh di-charge juga dengan hal-hal yang mungkin bisa meningkatkan energi kita dan membuat kita jadi lebih beristirahat, " tuturnya.

Ia menegaskan pentingnya mendengarkan kebutuhan diri sendiri dan mampu memenuhi kebutuhan tersebut, dimulai dengan hal yang paling sederhana seperti kualitas tidur harian.

Selain itu, ia juga menyarankan agar seseorang bisa memisahkan dan mengatur lebih bijak antara jam kerja dengan jam istirahat.

“Memisahkan mana jam kerja dan istirahat itu adalah salah satu contoh mendengarkan kebutuhan diri sendiri yang bisa didisiplinkan di kehidupan sehari-hari,”ungkapnya.

Baca Juga: Beberapa Kebiasaan Yang Sering Membuat Orang Kesulitan Punya Keturunan


3. Berani Berkata 'Tidak'

Berkata 'tidak' atau menolak permintaan bantuan dari orang lain bukan berarti mengindikasikan seseorang tidak baik atau jahat.

Ada kalanya kita memberi batasan pada diri sendiri ketika merasa tidak mampu untuk menolong atau memenuhi permintaan orang lain.
Ia mengingatkan bahwa ketika hendak menolak permintaan orang lain, sebaiknya menggunakan komunikasi yang lebih asertif dengan sopan dan tegas sehingga lawan bicara tidak merasa tersinggung.

4. Memisahkan Hal yang Bisa Diubah dan Tidak Bisa Diubah

Biasanya, banyak kasus orang mengalami overthinking atau berpikir berlebihan terkait dengan hal-hal yang tidak bisa diubah atau di luar kendali diri sendiri.

“Misalkan, situasi pandemi ini. Pandemi selesainya kapan, kita kan juga tidak bisa ubah, ya, kita tidak bisa kendalikan. Tapi, kita bisa melakukan hal-hal apa sih yang bisa kita ubah, lalu kita pisahkan,” kata Inez.

Ia menyarankan untuk menuliskan dalam kolom terpisah, daftar apa saja apa yang berada di bawah kendali pada sisi kolom kiri dan apa saja yang ada di luar kendali pada sisi kolom kanan.

“Pisahkan kedua hal itu dan fokus ke hal-hal yang ada di bawah kendali. Kalau misalkan kita tidak memisahkan ini, kepala kita jadi ruwet sehingga tidak terlalu merasa bahagia. Dengan memisahkan keduanya, ini juga bisa jadi bentuk self love,” terang Inez.***

Editor: Silvester Yunani

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x