Ironi Ketang di Manggarai: Dulu Sentra Produksi Jeruk, Kini Malah Menjual Jeruk dari Bajawa

- 26 November 2021, 08:55 WIB
Icha Caimin, siswi Kelas III SMP St Stefanus Ketang, yang membantu orangtuanya menjual buah-buahan sepulang sekolah di pinggir ruas jalan Trans Flores Labuan Bajo - Ruteng.
Icha Caimin, siswi Kelas III SMP St Stefanus Ketang, yang membantu orangtuanya menjual buah-buahan sepulang sekolah di pinggir ruas jalan Trans Flores Labuan Bajo - Ruteng. /Labuan Bajo Terkini/Marianus Susanto Edison

LABUAN BAJO TERKINI - Daerah Ketang di Kecamatan Lelak, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan salah satu sentra produksi jeruk di tahun 1990-an.

Bahkan jeruk Ketang menjadi buah primadona dan paling diburu oleh mereka yang melewati jalur Trans Flores Labuan Bajo - Ruteng atau sebaliknya, baik untuk konsumsi pribadi maupun untuk oleh-oleh.

Jeruk Ketang yang memang memiliki cita rasa khas, banyak dijajakan penjual yang adalah warga setempat di bibir jalan Trans Flores Labuan Bajo - Ruteng, seperti di sekitar Desa Lentang.

Baca Juga: Wakil Bupati Manggarai: Kalau tidak Ada Kenangan yang Baik, Kami Siap Ditinggalkan

Sayangnya, belakangan ini jeruk Ketang sudah jarang ditemukan. Bahkan yang ironis, para penjual buah-buahan di pinggir jalan di Wae Gulang, Desa Lentang, Kecamatan Lelak misalnya rata-rata tak lagi menjual jeruk Ketang. Mereka justru menjual jeruk yang didatangkan dari Bajawa dan daerah lainnya di Flores.

"Jeruk (dibeli) dari Bajawa," kata Icha Caimin, siswi Kelas III SMP St Stefanus Ketang, yang membantu orangtuanya menjual buah-buahan sepulang sekolah di pinggir ruas jalan Trans Flores Labuan Bajo - Ruteng, tepatnya di Wae Gulang, Desa Lentang, Kecamatan Lelak, Selasa 23 November 2021.

Tak hanya jeruk, Icha Caimin bersama orangtuanya juga menjual mangga yang didatangkan dari Bajawa.

"Mangga juga (dibeli) dari Bajawa," papar siswi 15 tahun, kelahiran tahun 2006 ini.

Baca Juga: Armand Maulana: Labuan Bajo Keren, Tak Usah Jauh-jauh ke Luar Negeri

Selain jeruk dan mangga, Icha Caimin juga menjual umbi-umbian, durian, dan buah-buahan lainnya. Rata-rata dibeli dari daerah lain, lalu dijual kembali di tempat itu.

"Dulu sebelum pandemi Covid-19, bapak biasanya rutin menjual buah-buahan ke Labuan Bajo. Tetapi sekarang, selama pandemi, hanya sesekali menjual ke Labuan Bajo. Lebih banyak menjual di sini (Wae Gulang, Desa Lentang, red)," ujar Icha Caimin.***

Editor: Marianus Susanto Edison


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x