Hari Raya Nyepi, Momentum Menyucikan Diri dan Alam

- 3 Maret 2022, 11:45 WIB
Kondisi jalan yang lengang di Bali saat Hari Raya Nyepi, Kamis 3 Maret 2022.
Kondisi jalan yang lengang di Bali saat Hari Raya Nyepi, Kamis 3 Maret 2022. /HO-IB Soma

Keempat, Amati Karya. Aturan wajib saat Nyepi berikutnya adalah Amati Karya yang berarti tidak boleh bekerja selama perayaan Nyepi.

Baca Juga: Januari 2022, Kunjungan Wisman Naik 13,42 Persen

Biasanya, keempat aturan ini diikuti dengan berpuasa penuh selama Hari Raya Nyepi yakni dimulai dari matahari terbit jam 6 pagi sampai matahari terbit kembali di hari esok (24 jam).

Selain itu, umat Hindu juga wajib melakukan beberapa hal, antara lain Tapa yakni latihan ketahanan menderita; Brata yakni menahan hawa nafsu; Yoga yakni menghubungkan jiwa dengan Tuhan; dan Samadi adalah mendekatkan diri kepada Tuhan yang tujuan akhirnya adalah kesucian lahir batin.

Hal tersebut dilakukan untuk mengoreksi diri, melepaskan sesuatu yang tidak baik dan memulai hidup suci, hening, menuju jalan yang benar di tahun yang baru.

Baca Juga: 19 Kabupaten dan Kota di NTT PPKM Level 3 Periode 1-14 Maret, Termasuk Manggarai Barat

Jadi, Nyepi tak sekadar perayaan Tahun Baru Saka. Nyepi memiliki filosofi di mana umat Hindu memohon kepada Tuhan, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, untuk melakukan penyucian diri manusia serta alam dan seluruh isinya.

Hari Raya Nyepi khususnya di Bali, memiliki beberapa tahapan. Dimulai dari Upacara Melasti, Mecaru, dan Pengerupukan, yang semuanya dilakukan sebelum Hari Raya Nyepi.

Selanjutnya puncak Hari Raya Nyepi. Sehari setelah itu, ada Ngembak Geni.***

Halaman:

Editor: Marianus Susanto Edison


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x