Hari Raya Nyepi, Momentum Menyucikan Diri dan Alam

- 3 Maret 2022, 11:45 WIB
Kondisi jalan yang lengang di Bali saat Hari Raya Nyepi, Kamis 3 Maret 2022.
Kondisi jalan yang lengang di Bali saat Hari Raya Nyepi, Kamis 3 Maret 2022. /HO-IB Soma

LABUAN BAJO TERKINI - Umat Hindu merayakan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944, Kamis 3 Maret 2022. 

Hari Raya Nyepi merupakan salah satu hari suci umat Hindu. Sebab selain perayaan Tahun Baru Saka, Hari Raya Nyepi juga merupakan momentum untuk menyatu dengan Brahman guna mencapai moksa. Nyepi menjadi momentum mengoreksi diri.

Hari Raya Nyepi sendiri merupakan perayaan Tahun Baru Hindu berdasarkan penanggalan kalender Saka, yang dimulai sejak tahun 79 Masehi di zaman Raja Kaniskha ke-1 dari Dinasti Kusana suku bangsa Yuchi, di India.

Baca Juga: Cuti dari Penjara, Angelina Sondakh: Saya Minta Maaf, Perbuatan Saya Tidak Patut Ditiru

Tahun Saka kemudian dibawa dan diperkenalkan ke Indonesia oleh seorang Pendeta Bangsa Saka dari Gujarat, yang bernama Aji Saka.

Berdasarkan sejarah, Aji Saka mendarat di Rembang, Jawa Tengah antara tahun 4, 5 atau 6 Masehi. Ia juga mengembangkan ajaran Hindu.

Lalu bagaimana dengan Nyepi Tahun Baru Saka di Bali? Nyepi sendiri berasal dari kata sepi (sunyi, senyap). 

Tahun Baru Saka di Bali dilakukan dengan menyepi untuk urusan kegiatan fisik. Namun tidak dengan kegiatan rohaninya.

Baca Juga: Once Mekel Hingga Saskia Gotik Akan Meriahkan Hari Musik Nasional di Mataram

Tidak ada aktivitas seperti biasa saat Hari Raya Nyepi, termasuk pelayanan umum. Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, jalan raya, Jalan Tol Bali Mandara, semuanya ditutup.

Halaman:

Editor: Marianus Susanto Edison


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x