Terdeteksi di Tiga Kecamatan, Ini 7 Himbauan Pemkab Matim Untuk Hentikan Penyakit Darah Pada Tanaman Pisang

- 10 September 2022, 19:55 WIB
 7 Himbauan Pemkab Matim Untuk Hentikan Penyakit Darah Pada Tanaman Pisang
7 Himbauan Pemkab Matim Untuk Hentikan Penyakit Darah Pada Tanaman Pisang /Elvis/Labuan Bajo Terkini

LABUAN BAJO TERKINI- Wabah penyakit darah yang menyerang tanaman pisang telah ditemukan pada tiga kecamatan di Manggarai Timur.

Tiga kecamatan yang dilaporkan telah diserang penyakit darah ini diantaranya Kecamatan Borong, Ranamese, dan Kecamatan Kota Komba.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Pengendalian Dan Penanggulangan Bencana Pertanian Dan Perizinan Pertanian Dinas Pertanian Manggarai Timur, Benyamin Dansis.

Baca Juga: 5 Kabupaten dengan Stunting Tertinggi di NTT, Hanya Satu Kabupaten di Flores

Menurut Beny, penyakit darah ini awalnya terdeteksi di Desa Compang Ndejing, Kecamatan Borong pada Juli 2022 lalu.

Tak lama kemudian, wabah ini menyebar ke beberapa wilayah lain termasuk di Kecamatan Ranamese dan Kota Komba.

"Serangan penyakit pisang di Beberapa wilayah di Matim memang sudah semakin meluas. Awalnya kita dapat informasi tanggal 11 Juli 2002 bahwa di Desa compang Ndejing telah terserang yang belum diketahui jenisnya apa, " kata Beny kepada Labuan Bajo Terkini Sabtu malam.

"Hasil dari identifikasi kita berdasarkan gejala serangan pada tanaman pisang dan disandingkan dengan literatur serta hasil penelitian para ahli penyakit Tanaman bahwa tanaman pisang di Desa compang Ndejing terserang penyakit layu bakteri atau lebih dikenal dengan penyakit darah, "sambungnya.

Setelah mengidentifikasi penyakit darah yang menyerang tanaman pisang di Compang Ndejing, lanjut Beny, Dinas Pertanian Manggarai Timur melakukan beberapa langkah preventif.

Langkah yang diambil Dinas Pertanian Manggarai Timur jelas dia diantaranya, melakukan sosialisasi di pada petani berkaitan dengan jenis patogen yg menyerang, cara penularan, serta langkah preventif  pengendalian penyakit layu bakteri atau penyakit darah.

Baca Juga: Banyak Pisang di Borong Diduga Terkena Penyakit Darah, Pelaku Usaha Gorengan dan Kripik Gelisah

Selanjutnya, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan Dinas pertanian dan ketahanan pangan NTT untuk mendapatkan petunjuk teknis dan teknik pengendalian.

Selain dengan Dinas Pertanian Provinsi NTT, Pemkab Matim melalui Dinas Pertanian juga berkoordinasi dengan  Dirjen Hortikultura kementerian pertanian  di jakarta, Balai penelitian buah di solok sumatera Barat, serta universitas Nusa Cendana Kupang.

Selain itu, Dinas Pertanian Bersama Dinas pertanian dan Ketahanan pangan  NTT melakukan melalui UPTD Proteksi  Tanaman Pangan, Hortikuktura dan Perkebunan memberikan petunjuk teknis pengendalian dan teknik pengendalian dengan menggunakan agensia Pengendali hayati berupa Trichoderma sp. Contoh pengendalian telah dilakukan sampai dengan eradikasi.

Untuk mencegah wabah penyakit darah ini terus menyerang, Dinas Pertanian Manggarai Timur juga melakukan sosialisasi melalui beberapa fasilitas publik, salah satunya rumah ibadah.

"Kita sudah menghimbau petani baik melalui sosialisasi maupun dengan pengumuman di Gereja dan masjid untuk melakukan tindakan preventif,"jelasnya.

Baca Juga: Pengakuan Bripka RR Terkait Penembakan di Duren Tiga: Saya Hanya Dengar Ferdy Sambo Perintahkan Yosua Jongkok

Terdapat 7 Himbauan Dinas Pertanian Manggarai Timur untuk mencegah penyakit darah terus menyerang diantaranya:

1. Menanam bibit tanaman pisang yang sehat. Tidak boleh mengambil bibit dari wilayah yang sudah terserang.

2. Membungkus buah pisang agar terhindar dari serangga.

3. Segera memotong jantung pisang setelah sisir terakhir keluar.

4. Memakai alat yang steril dan jangan membiarkan pembeli untuk memotong tanaman pisang sebab di duga alat yg digunakan sudah dipakai untuk memotong tanaman di tempat lain yang sudah terserang penyakit.

5. Melakukan sanitasi pada lahan khususnya pada rumpun tanaman.

6.Menggunakan Agensia pengendali hayati (Trichoderma, sp).

7. Bila sudah terserang segera melakukan eradikasi (pemusnaan) dengan cara dibakar.***

Editor: Silvester Yunani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x