Sukseskan Program Orang Tua Peduli Stunting, 19 Pejabat Dinkes Matim Jadi Orang Tua Asuh Untuk Anak Stunting

28 Januari 2023, 14:21 WIB
Sukseskan Program Orang Tua Peduli Stunting, 19 Pejabat Dinkes Matim Jadi Orang Tua Asuh Untuk Anak Stunting di Kecamatan Rana Mese /Labuan Bajo Terkini/Dok. Dinkes Matim

LABUAN BAJO TERKINI- Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur terus berupaya memerangi gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis atau dikenal stunting terus dilakukan.

Salah satu inovasi Pemkab Matim dalam mencegah terjadinya stunting pada anak adalah dengan peluncuran program 'Orang Tua Peduli stunting' yang digagas Bupati Agas Andreas pertengahan 2022 lalu.

Program yang resmi diluncurkan Bupati Agas pasa Agustus 2022 ini bertujuan agar semua pihak khususnya Organisasi Perangkat Daerah (OPD), ASN, maupun tenaga kesehatan untuk turut terlibat dalam memerangi stunting.

Baca Juga: Prihatin Dengan Kondisi Anak Gerson, Theresia Wisang Agas Sumbangkan 1 Unit Kursi Roda

Tak hanya pihak dari Pemerintah, program ini juga mengajak mereka yang berkecukupan untuk turut terlibat membantu anak-anak stunting.

Dinkes Matim Jadi Pelopor

Merespon program orang tua peduli stunting ini, Dinkes Matim langsung bergegas  melakukan aksi nyata untuk menyukseskan program tersebut.

Bertempat di Dusun Nantal, Desa Sita, Kecamatan Rana Mese, para pejabat dan staf Dinkes Matim melakukan kegiatan orang tua peduli stunting.

Pada kegiatan yang berlangsung pada Sabtu 28 Januari 2023 ini berhasil merumuskan beberapa aksi nyata termasuk pembagian tugas para pejabat Dinkes Matim untuk menjadi orang tua asuh bagi anak stunting di desa tersebut.

Baca Juga: Para Kades di Matim Diajak untuk Ikut Terlibat Aktif Menangani Stunting

Dari 19 pejabat Dinkes Matim yang hadir, disepakati akan melakukan pendampingan terhadap 10 orang anak stunting.

Adapun pembagiannya adalah Kepala Dinas, Sekretaris dan para Kepala Bidang bertanggung jawab masing-masing 1 anak stunting.

Sementara dua orang Kepala seksi (Kasie) bertanggung jawab mendampingi satu anak stunting.

Sekretaris Dinkes Matim, Pranata Kristiani Agas saat dikonfirmasi perihal kegiatan ini mengatakan, upaya yang dilakukan Dinkes Matim diharapkan bisa menggerakkan pihak lain dalam menekan tingginya kasus stunting di Manggarai Timur ke depan.

"Kegiatan ini Diharapkan bisa menggugah semua orang untuk turut merasa atau ambil bagian dalam penanganan stunting yang merupakan sorotan Nasional dan juga di kabupaten kita, " kata Ani, sapaan akrab Kristiani.

Selain itu, program orang tua peduli stunting kata dia adalah salah satu upaya nyata untuk melestarikan kembali budaya gotong royong yang kian memudar.

Baca Juga: Insentif UKM Bukan untuk Gaji Nakes Sukarela, Ini Penjelasan Resmi Dinkes Manggarai Timur

"Melalui kegiatan seperti ini, kita juga harus membudayakan kembali budaya gotong royong yang mulai hilang, " ungkapnya.

Terkait bentuk konkret dari program orang tua peduli stunting oleh Dinkes Matim lanjut Ani, 10 orang anak yang akan menjadi anak asuh akan didampingi selama 30 hari ke depan.

Kesepuluh anak ini akan diperhatikan khusus dari segi pemberian makanan yang akan dibantu oleh PKK Desa setempat.

Para anak asuh ini juga akan terus dievaluasi tumbuh kembangnya  melalui program posyandu.

Kegiatan orang tua peduli stunting di Desa Sita ini dihadiri langsung oleh Bupati Manggarai Timur Agas Andreas, Ketua Tim Penggerak PKK Theresia Wisang Agas, Kepala Dinas Kesehatan dr. Surip Tintin bersama jajaran, Kepala Puskesmas Sita, Sekdes Sita, serta 10 anak stunting bersama orang tua mereka. ***

Editor: Silvester Yunani

Tags

Terkini

Terpopuler