Network
Veronika menjelaskan, awalnya ia dihubungi oleh Direktorat Kemendikbudristek jika SMPN 4 terpilih menjadi salah satu dari 5 sekolah model di Indonesia.
"Kami mengikuti beberapa tahap dan seleksi, awalnya saya mendapat telpon dari Direktorat SMP Kemendikbudristek bahwa sekolah saya terpilih menjadi salah satu skolah model IKM khususnya P5," kata Veronika saat dihubungi Rabu siang.
Ia mengaku awalnya tidak percaya sekolah yang ia pimpin tersebut masuk menjadi 5 terbaik dan menjadi sekolah contoh olehnya Kemendikbudristek.
"Awalnya saya kaget sekolah saya masuk 5 sekolah model, lalu saya tanya mengapa SMPN 4 Poco Ranaka masuk dalam daftar ini, mereka jelaskan jika pemilihan tersebut setelah melalui beberapa penilaian, seleksi dan evaluasi.
Adapun beberapa penilaian dari Kemendikbudristek kata dia, melalui beberapa kegiatan baik secara daring ataupun luring yang diselenggarakan oleh pihak kementerian.
Karena terpilih menjadi salah satu sekolah model, Veronika mengaku diminta untuk membuat sebuah tulisan tentang gambaran kegiatan yang dilakukan SMPN 4 Poco Ranaka selama ini.
Isi tulisan tersebut lalu ia presentasi langsung dengan tim penilai Kemendikbudristek melalui zoom. Setelah dilakukan presentasi pihak Kemendikbudristek lalu menetapkan sekolah tersebut sebagai sekolah contoh.
"Setelah sekolah kami terpilih Saya lalu diundang ke Jakarta untuk berkoordinasi dengan pihak Kemendikbudristek. Kami rapat koordinasi selama tiga hari." tuturnya.
Baca Juga: Enam Bulan Ikuti Pendidikan, Calon Guru Penggerak Pamerkan Hasil Karya di Labuan Bajo
Menurut dia, salah satu daya tarik dari SMPN 4 dalam menerapkan program P5 adalah melibatkan orang tua murid serta tokoh masyarakat.
