Hal serupa juga dilontarkan para Tu'a Golo di Desa Wae Sano antara lain Tu'a Golo Nunang, Tu'a Golo Lempe dan Tu'a Golo Ta’al, pemilik lahan, serta tokoh perempuan yang hadir pada kesempatan itu. Mereka juga meminta agar proyek geothermal Wae Sano bisa segera dikerjakan.
"Tidak boleh ditunda lagi ini. Karena proyek geothermal Wae Sano ini untuk kesejahteraan rakyat banyak, bukan hanya untuk warga Wae Sano," kata Tu'a Golo Nunang, Maximus Taman.
Sementara Aloysius Huradarma, pemilik lahan di titik pengeboran Wellpad A, juga meminta agar proyek ini tak lagi ditunda. Apalagi pihaknya sudah merelakan lahan untuk digunakan proyek.
"Keluarga kami rela memberikan tanah kami untuk banyak orang. Apapun yang baik bagi bangsa dan negara, lakukan itu sejauh untuk banyak orang," pinta Aloysius.
Dalam sesi dialog yang berlangsung lancar dan kondusif tersebut, perwakilan Bank Dunia menjelaskan bahwa hasil pertemuan Bank Dunia dengan masyarakat Wae Sano ini akan disampaikan ke pihak manajemen Bank Dunia.***