LABUAN BAJO TERKINI - Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi menegaskan bahwa pemerintah menggunakan hasil kajian sebagai landasan dalam menentukan nasib proyek geothermal di Desa Wae Sano, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Jika berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh tim ahli menunjukkan bahwa dampak positifnya lebih besar, maka proyek tersebut akan jalan terus.
Sebaliknya jika dampak negatifnya justru dominan, maka pemerintah daerah akan pasang badan dan berdiri paling depan untuk menolak megaproyek panas bumi itu.
Edistasius Endi menegaskan hal tersebut saat menerima puluhan warga yang menolak proyek geothermal Wae Sano, di Aula Kantor Bupati Manggarai Barat, Jumat 4 Maret 2022.
Baca Juga: Protes Penolakan Proyek Geothermal Wae Sano Terus Berlanjut, Warga Kembali Datangi Kantor Bupati
"Prinsip pemerintah, tentu akan kita lihat apakah pembangunan geothermal ini porsi dampak negatifnya, apakah sangat dominan, atau dampak positif yang lebih dominan," ujarnya, di hadapan warga yang dipimpin Koordinator Aksi, Fransiskus Japang, itu.
"Kalau dampak positifnya lebih dominan, tentu kami tidak punya argumentasi untuk tidak selaras, tidak sinergi dengan pemerintah pusat," imbuh Edi Endi, sapaan akrab mantan Ketua DPRD Kabupaten Manggarai Barat itu.
Dalam konteks pengembangan panas bumi di Wae Sano, menurut dia, hasil kajian para ahli menunjukkan bahwa dampak positifnya justru lebih dominan ketimbang dampak negatif.
Baca Juga: 913 Tambahan Kasus Positif Covid-19 di NTT, Dua Meninggal Dunia
Bukan itu saja, dalam proses pengembangan geothermal Wae Sano, sejak awal juga sudah melibatkan masyarakat.