Gempa Bumi M7.4, Tujuh Korban Luka dan 770 Orang Mengungsi

- 15 Desember 2021, 06:48 WIB
Kerusakan bangunan warga di Selayar, Sulawesi Selatan, akibat guncangan gempa bumi dengan magnitudo 7.4.
Kerusakan bangunan warga di Selayar, Sulawesi Selatan, akibat guncangan gempa bumi dengan magnitudo 7.4. /Labuan Bajo Terkini/Humas BPBD Kepulauan Selayar

LABUAN BAJO TERKINI - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali merilis data terkait dampak gempa bumi dengan magnitudo 7.4 yang berpusat di 112 km barat laut Larantuka, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa 14 Desember 2021.

Hingga Pukul 23.15 Wita, BNPB menerima data korban luka yang dilaporkan sebanyak 7 orang. Sebanyak 6 orang adalah warga Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, dan satu orang lainnya warga Kabupaten Manggarai, NTT.

"Belum ada laporan mengenai korban jiwa," kata Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, PhD, melalui keterangan resmi BNPB.

Baca Juga: Ahmad Basarah: Persoalan Administrasi Salah Satu Biang Masalah Tanah

Ia menambahkan, berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sikka, NTT, terdapat 770 orang yang mengungsi di daerah itu pasca gempa bumi.

"Sebanyak 320 orang mengungsi di Kantor DPRD Kabupaten Sikka, 150 orang di Gedung SIC, dan 330 lainnya di Aula Rumah Jabatan Bupati Sikka," urai Abdul Muhari.

Sementara itu, Kabupaten Kepulauan Selayar di Provinsi Sulawesi Selatan, masih menjadi wilayah yang paling banyak melaporkan kerusakan bangunan rumah akibat terdampak gempa bumi M7,4 ini.

Data yang dihimpun Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BNPB, kerusakan rumah yang sudah terdata sebanyak 346 unit.

Baca Juga: Selayar Paling Terdampak Gempa Bumi M7.4, Sebanyak 230 Rumah Rusak Berat

"Ada 134 rumah mengalami rusak berat, dan 212 lainnya rusak ringan. Selain itu ada tiga unit gedung sekolah, dua tempat ibadah, satu rumah jabatan kepala desa dan satu pelabuhan rakyat juga terdampak gempa bumi yang berpusat di 7.59 LS dan 122.24 BT ini," urai Abdul Muhari.

Halaman:

Editor: Marianus Susanto Edison


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x