11 Maret Gereja Mengenang Santo Sophronius, Pernah Jadi Guru dan Ahli Retorika

- 11 Maret 2021, 21:56 WIB
Gambar Sosok Santo Sophronius/Infokatolik
Gambar Sosok Santo Sophronius/Infokatolik /

LABUAN BAJO TERKINI- Hari ini Gereja Katolik mengenang khusu sosok santo Sophronius salah satu orang suci dalam Gereja Katolik.

Siapa Santo Sophronius? Dikutip LABUAN BAJO TERKINI dari Kotakombe, berikut adalah profil dan perjalanan hidup Santo Sophronius.

Santo Sophronius berasal dari Damsyik atau di era moderen ini kota kenal dengan sebutan Damaskus yang terletak di Negara Syuriah.

Baca Juga: Gratis Biaya Kuliah, Simak Syarat Pendaftaran Mahasiswa Baru di AKMET

Awalnya, dia merupakan seorang guru dan Ahli Retorika. Kerinduan menjadi pelayan Tuhan membuat dia memilih menjadi seorang pengembara.

Dia mengembara ke tempat- tempat pertapan di Asia kecil. Dia juga berkelana ke Mesir dan hidup disana dan dibimbing Patriark Alexandria, Santo Yohanes Penderma.

Sekitar Tahun 580 lalu berangkat ke Yerusalem dan menjadi anggota Biara Santu Theodosius didekat Kota Betlehem.

Baca Juga: Kuota Internet dari Kemendikbud Mulai Cair Hari ini, Tidak Bisa Digunakan Untuk Tiktok

Disana dia berhadapan dengan munculnya ajaran sesat monotelitisme yang mengatakan bahwa Kristus hanya memiliki satu kodrat ilahi dan menolak kodrat manusia-NYA.

Ia lalu menulis banyak buku yang ia percaya dapat membendung ajaran sesat tersebut. Namun sayang, buku-buku yang ia tulis semuanya hilang.

Pada tahun 663, dia lalu meninggalkan Yerusalem menuju Ibukota Kekaisaran Romawi Timur di Konstantinopel.

Baca Juga: Kabar Baik, Mulai Minggu Depan, Bank NTT Turunkan Suku Bunga Dasar Kredit

Di Konstantinopel dia memberi peringatan para pemimpin Gereja untuk menolak ajaran Monotelitisme, yang ternyata mendapat dukungan dari Kaisar Heraklius.

Meski pengaruhnya di Konstantinopel tidak diterima, namun Santo Sophronius kemudian terpilih menjadi Patriark Yerusalem pada 634.

Segera setelah dinobatkan menjadi Patrark Yerusalem Sophronius lalu mengirimkan surat kepada Paus Honorius I dan Patriark Gereja wilayah Timur.

Dalam surat itu ia kembali menegaskan sikapnya tentang dua kodrat Tuhan yaitu kodrat Manusia dan Ilahi. Surat-surat yang ia tulis itu semuanya hilang. Dia meninggal dunia pada 640.

Pada tahun 680 tepat 40 tahun kematian Sophronius, Konsili Konstantinopel menegaskan menolak aliran Monotelitisme yang ditetapkan melalui Konsil Konstantinopel III.***

Editor: Silvester Yunani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x