LABUAN BAJO TERKINI- Kabar duka menyelimuti keluarga besar Keuskupan Ruteng, Kabupaten Manggarai, NTT.
Pada Kamis (16/02) pagi, salah seorang pastor atau imam diosesan di Keuskupan tersebut ditemukan meregang nyawa di kamar tidurnya.
Pastor bernama lengkap Gregorius Transianus Syukur itu diduga mengakhiri hidup secara tak wajar karena saat pertama kali ditemukan terdapat seutas tali melilit pada lehernya.
Baca Juga: BREAKING NEWS, Kepala Sekolah SMAK St. Klaus Kuwu Dikabarkan Akhiri Hidup Secara Tak Wajar
Pembina asrama sekaligus pengajar di SMAK Santu Klaus Kuwu,Nikolaus Taman, saat dikonfirmasi Labuan Bajo Terkini pada Kamis siang mengatakan, Romo Ansi, sapaan akrab almarhum, ditemukan sudah tak bernyawa sekitar pukul 06.50 WITA.
"Pada pukul 7 kurang 6 menit 2 org siswa kelas XI (kelas dua SMA) masuk kamar Romo. Situasi tampak cukup sepi. Salah satu dari mereka berinisiatif memanggil Romo, " tutur Nikolaus.
Karena tak ada respon dari Romo Ansi, kedua siswa ini lalu berinisiatif membuka pintu yang dalam keadaan tidak terkunci.
"Karena tidak direspon, mereka mencoba membu ia pintu kamar yang tidak terkunci rapat untuk memastikan apakah Romo sudah berangkat sekolah atau mungkin sakit, " jelasnya.
"Mereka kaget setalah melihat Romo sudah meninggal dgn cara ga tung diri pakai tali rafia pada trali jendela, " Imbuhnya.
Kaget melihat hal tersebut, kedua siswa tadi langsung memanggil Nikolaus selalu Pembina asrama untuk melihat kondisi Romo Ansi.
Baca Juga: Program Peduli Teman, Inovasi P2KBP3A Matim Cegah Kasus Pengakhiran Hidup Secara Tidak Wajar
"Mereka panik dan berusaha memanggil saya selaku salah satu pembina. Mereka meminta saya masuk kamar untuk memastikan keadaan sebenarnya. Saya kaget, panik dan langsung berteriak minta semua rekan guru melihat keadaan Romo, "ujar guru Bahasa Inggris tersebut.
Hingga saat ini, kasus kematian Kepala Sekolah SMAK Santu Klaus Kuwu ini tengah ditangani pihak kepolisian.
Hingga berita ini diturunkan, jasad Romo Ansi sementara di otopsi pihak kepolisian resor Manggarai. ***